KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Di tengah lautan wajah bahagia para pegawai yang baru saja dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Selasa (1/7/2025), satu sosok tampak lebih larut dalam rasa syukur. Ia adalah I Nyoman Sudarmanta, pria kelahiran 31 Desember 1967 yang akhirnya meraih status PPPK di penghujung masa pengabdiannya.
Sudarmanta bukan sosok baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Sejak tahun 2005, ia telah setia mengabdi sebagai tenaga honorer, dimulai dari kantor KONI Klungkung, sempat berpindah ke Bagian Umum, hingga akhirnya menetap sebagai staf di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung.
Dengan hanya bermodalkan ijazah SMA dan tekad yang teguh, Sudarmanta menapaki setiap tahapan perjalanan kariernya tanpa mengeluh. Selama hampir dua dekade, ia tidak hanya menjadi pegawai, tetapi juga menjadi tulang punggung keluarga. Dari keringatnya, ia membesarkan dua anak laki-laki dan kini bahkan telah menimang seorang cucu.
“Setelah 19 tahun mengabdi, akhirnya saya diangkat jadi PPPK. Walau hanya merasakan jabatan ini selama empat bulan saja, saya sangat bersyukur,” ucapnya sambil tersenyum haru.
Jabatan barunya sebagai Pengadministrasi Perkantoran di Bidang Kepemudaan dan Olahraga menjadi penutup manis dari kisah panjang dedikasinya. Ia akan resmi pensiun pada 31 Desember 2025.
“Bagi saya ini bukan akhir yang biasa. Ini kebanggaan. Saya akan pensiun sebagai PPPK, dan itu akan selalu dikenang oleh keluarga saya,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Di balik pelantikan 1.629 pegawai PPPK tahap I formasi 2024 yang berlangsung di GOR Swecapura, cerita Sudarmanta adalah satu dari sekian banyak kisah pengabdian yang layak mendapat tempat di hati kita semua.
Bupati Klungkung, I Nyoman Satria, turut memberi pesan penuh harapan kepada para PPPK yang baru dilantik. “Kami berharap seluruh PPPK yang telah dilantik dapat bekerja dengan lebih optimal dan menunjukkan kinerja tinggi untuk mendukung program-program pemerintah ke depan,” kata Bupati.
Namun bagi Sudarmanta, pelantikan ini bukan sekadar perubahan status. Ini adalah penanda bahwa setiap tetes kerja keras, sekecil apa pun, pada akhirnya akan menemukan maknanya.