KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, wilayah Gilimanuk, Jembrana, menyisakan duka dan tanda tanya. Salah satu korban yang diduga turut menjadi penumpang kapal tersebut adalah sopir asal Klungkung, Kadek Oka, warga Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Informasi ini diungkapkan oleh Made Kodok, selaku pimpinan gudang Surya tempat Kadek Oka bekerja mengangkut barang. Gudang Surya ini mengangkut ditribusi material bangunan. Menurut pimpinan gudang, Kadek Oka terakhir berkabar pada 1 Juli 2025, dan hingga kini belum kembali ke rumah maupun menghubungi keluarga atau rekan kerjanya.
“Biasanya kalau sudah sampai (tujuan), bos saya langsung dikabari. Tapi sekarang tidak ada kabar sama sekali. Bos (pemilik, red) saya sedang mencari tahu keberadaannya,” ujar Made Kodok, Jumat (4/7).
Selain Kadek Oka, satu nama lain yang disebut-sebut berada di kapal nahas tersebut adalah Eko, warga Banyuwangi yang biasa membantu bongkar muat barang di gudang Denpasar dan Klungkung. Namun, informasi mengenai keberadaan Eko juga belum bisa dipastikan.
“Eko sering kirim barang ke Klungkung. Tapi yang jelas, satu orang sopir belum ada kabar sama sekali,” tambah Made Kodok.
Diketahui, Kadek Oka meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Keluarga serta pihak gudang tempatnya bekerja kini masih berharap ada kabar pasti dari pihak berwenang terkait nasibnya.
Pihak kepolisian dan tim SAR sendiri telah mengevakuasi sejumlah penumpang dan terus melakukan pencarian terhadap penumpang yang belum ditemukan.
“Kami berharap segera ada kepastian informasi, apakah benar Kadek Oka termasuk penumpang kapal KMP Tunu. Keluarganya menunggu kabar apa pun,” pungkas Made Kodok.