GIANYAR, BALINEWS.ID – Kabupaten Gianyar resmi ditunjuk sebagai tuan rumah 17th Asia Pacific Bonsai and Suiseki Convention and Exhibition (ASPAC) 2025. Perhelatan bergengsi dalam dunia bonsai dan suiseki ini digelar pada 15–26 Juli 2025, dengan pameran bonsai berlangsung khusus mulai 18 hingga 26 Juli 2025 di Alun-Alun Kota Gianyar.
Ratusan bonsai terbaik dari berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik hingga Amerika dan Eropa akan menghiasi ruang terbuka publik di jantung Gianyar. Sementara itu, pameran suiseki—seni apresiasi batu alam—digelar di Balai Budaya Gianyar, menampilkan batu-batu bernilai seni tinggi dari berbagai penjuru dunia.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Bali, Wayan Arthana, menegaskan bahwa ASPAC bukan sekadar pameran, melainkan forum internasional yang strategis bagi pelestarian dan pengembangan seni bonsai dan suiseki.
“Sebanyak 132 delegasi dari berbagai negara akan hadir, termasuk dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, hingga Vietnam. Mereka tidak hanya membawa koleksi bonsai dan suiseki terbaik, tetapi juga mengikuti ASPAC Meeting yang akan menentukan tuan rumah berikutnya melalui prosesi serah terima bendera,” jelas Arthana, Jumat (18/7/2025).
ASPAC dikenal sebagai konvensi bonsai dan suiseki terbesar di kawasan Asia-Pasifik yang diselenggarakan dua tahun sekali. Kegiatan ini mencakup pameran internasional, lokakarya, pertunjukan seni, hingga pertemuan para pemangku kepentingan dunia bonsai.
Dengan dipercayanya Gianyar sebagai tuan rumah ASPAC ke-17, diharapkan posisi Bali, khususnya Gianyar, semakin kuat sebagai pusat seni dan budaya bonsai di tingkat nasional maupun regional.
“Ini kebanggaan sekaligus momentum penting untuk memperkuat jejaring komunitas bonsai internasional, serta mendorong regenerasi seniman dan penggemar bonsai di Indonesia,” tambah Arthana.
Selain menjadi ajang pameran, ASPAC 2025 juga menghadirkan demo teknik bonsai oleh pelatih kelas dunia, termasuk dari Jepang, Taiwan, dan Eropa, serta penjurian internasional yang akan menilai ratusan bonsai berdasarkan estetika dan teknik pemeliharaannya.