KARANGASEM, BALINEWS.ID – Perbaikan jalan putus di Jalan Raya Selat-Muncan, Karangasem, menuai keluhan dari warga. Kondisi jalan yang putus sejak seminggu lalu kini semakin parah dan tidak bisa dilintasi kendaraan, memaksa pihak berwenang mengalihkan jalur untuk menghindari korban.
Salah satu warga, Yogi Tresnayana, meluapkan kekecewaannya di media sosial. Menurutnya, lambannya perbaikan jalan tidak sebanding dengan retribusi yang dibayarkan oleh para pengusaha dan pengemudi truk material.
“Kadirase pocol (rasanya rugi) setiap pengambilan material kena faktur, bayangkan faktur saat ini Rp300.000/sekali pengambilan atau truk,” tulis Yogi.
Ia mengajak pembacanya menghitung potensi pendapatan daerah dari retribusi tersebut. “Berapakah pemasukan Karangasem per hari? Bates menain (hanya sebatas memperbaiki) jalan yang jebol sudah setahun sing pragat-pragat (tidak selesai-selesai),” keluhnya.
Dalam unggahan tersebut, Yogi turut menyertakan foto jalan yang rusak parah dan karcis retribusi angkutan truk sebagai bukti. Kondisi jalan yang dibiarkan berlarut-larut tersebut dinilai merugikan, terutama bagi warga yang sehari-hari bergantung pada akses jalan tersebut.
“Kanti jani pegat, adehh pocol ngelah material liu,” imbuhnya, menegaskan bahwa jalan yang putus hingga saat ini terasa sia-sia, padahal daerah tersebut memiliki banyak material (bahan galian C).