DENPASAR, BALINEWS.ID – Bertepatan dengan Ala Ayuning Dewasa Saniscara Umanis Telu pada Sabtu (11/10/25), Puri Agung Jro Kuta, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar menggelar tradisi ritual ‘Nyenuk’ yang diikuti ribuan krama.
Ritual yang diadakan untuk menyambut “tamu” sebagai rangkaian kegiatan setelah Puri Agung Jro Kuta Denpasar menyelesaikan sebuah karya upacara keagamaan alias yadnya.
Memiliki simbol menjenguk atau menyaksikan, ritual Nyenuk biasanya dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan hasil pantauan BaliNews tidak sedikit orang yang mencoba mengabadikan ritual ini baik mengambil foto maupun video.
Pakaian adat Bali berwarna putih, kuning, merah, hitam dan warna dalam gelang tridatu digunakan dalam iring-iringan Nyenuk yang melewati Jalan Sutomo – Jalan Gemuh – Jalan Setia Budi – Jalan Sri Rama hingga kembali ke Puri Agung Jro Kuta Denpasar.
Suara alunan baleganjur mengiringi iring-iringan yang berjalan hingga beberapa kilometer, aneka banten, senjata nawa sanga, panca dewata, tambur, seserahan hasil bumi, kain orange yang membentang sepanjang belasan meter hingga di tandunya putra-putri penerus Puri Agung Jro Kuta dan lain sebagainya.
Sementara itu, sebanyak 23 personel baik Satlantas Denpasar, Polsek Denpasar Utara dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar turut berjaga di lokasi acara ini. Bahkan jalur buka tutup dilakukan untuk memperlancar kegiatan ini.
Iring-iringan Nyenuk Puri Agung Jro Kuta Denpasar dilakukan mulai pukul 14.00 wita hingga selesai. Terlihat banyak kendaraan yang melintasi jalur iring-iringan berhenti sejenak untuk mendukung prosesi ini.
Salah satu petugas Satlantas Denpasar, Ipda Helmi Simanjuntak menyebut pengamanan dilakukan mulai dari pukul 10.30 wita hingga pukul 15.00 wita.
“Kegiatan pengamanan berjalan lancar. Arus lalu lintas juga dilakukan buka tutup, sehingga kegiatan ritual ini berjalan aman,” ujar Helmi, KBO Lantas Polresta Denpasar. (*)