BADUNG, BALINEWS.ID – Awal musim hujan di wilayah Bali diperkirakan akan berlangsung secara bertahap mulai Oktober hingga November 2025.
Berdasarkan prediksi yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Bali, sebanyak 20 Zona Musim (ZOM) di provinsi ini akan mengalami awal musim hujan dengan rincian: 5 % (1 ZOM) pada September, 45 % (9 ZOM) pada Oktober, dan 50 % (10 ZOM) pada November 2025.
Wilayah yang diprediksi paling awal memasuki musim hujan pada September meliputi Kecamatan Sidemen, Bebandem, dan Selat.
Sementara itu, sembilan zona yang diperkirakan mengalami awal musim hujan pada Oktober mencakup sebagian besar wilayah Jembrana, Buleleng bagian tengah hingga selatan, Tabanan bagian barat hingga tengah, Badung bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat, Bangli bagian tengah dan selatan, serta Gianyar dari utara hingga selatan.
Sepuluh zona sisanya diprediksi mulai memasuki musim hujan pada November 2025. Wilayah ini mencakup Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat hingga tenggara, Bangli bagian utara dan timur, seluruh wilayah Karangasem, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kota Denpasar, hingga Pulau Nusa Penida.
Mayoritas Curah Hujan Diprediksi Normal
Dari segi sifat hujan, sebagian besar wilayah Bali diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori normal. Sebanyak 15 ZOM (75 persen) diperkirakan menerima curah hujan normal, sementara 5 ZOM (25 persen) lainnya akan mengalami hujan dengan intensitas di atas normal.
Wilayah yang diprediksi menerima hujan normal tersebar di seluruh Jembrana, sebagian besar Buleleng, Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, Karangasem, serta seluruh Klungkung dan Kota Denpasar.
Adapun wilayah yang diprediksi mengalami hujan di atas normal meliputi Buleleng bagian utara dan timur, Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Karangasem bagian barat dan utara, Gianyar bagian selatan, serta Pulau Nusa Penida.
Puncak Musim Hujan Diperkirakan pada Januari-Februari 2026
Puncak musim hujan di Bali diprediksi terjadi antara Januari hingga Februari 2026. Sebanyak 9 ZOM diperkirakan mencapai puncaknya pada Januari, sedangkan 11 ZOM lainnya pada Februari.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan. (*)