Wakil Gubernur Bali Cok Ace saat berfoto bersama dalam acara workshop rumah inspirasi “Berbagi Cahaya”
BaliNews.id – Di tengah penyebaran pandemi Covid-19, tentunya memicu ketidakpastian perekonomian global sehingga berdampak pula pada dunia usaha/bisnis. Terutama Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia.
Sehingga iklim usaha di Bali sangat dipengaruhi oleh kondisi dunia saat ini. Kondisi tersebut kemudian dapat mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian Bali. Saat ini Provinsi Bali tercatat pada Triwulan ke II Tahun 2021 tumbuh sebanyak 2,83 % yoy meningkat dari triwulan sebelumnya yakni Triwulan I Tahun 2021 sebesar -9,81 % yoy.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati saat didaulat sebagai pembicara pada pembukaan workshop rumah inspirasi “Berbagi Cahaya” di Desa Sibang Kaja, Abiansemal-Badung pada Sabtu, (9/10/2021).
“Bali sesuai rencana akan membuka diri pada 14 Oktober mendatang, untuk itu kita semua harus bersiap dengan penerapan protokol kesehatan, berbenah diri dalam disiplin menerapkan PROKES, selain itu Jiwa interpreneur (dimana belajar untuk melakukan pekerjaan melebihi kewajibannya dan tanggung jawabnya), serta memiliki jiwa pemimpin dimana bakat dalam menguasai pikiran dan hati nurani mulai dilatih, karena sebagai individu yang tumbuh dan besar ditengah budaya ketimuran, lingkungan akan melatih dan mengajarkan karakter kita yang nantinya akan tumbuh,” terang Wagub Cok Ace.
Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati saat memberikan sambutan pada pembukaan workshop rumah inspirasi “Berbagi Cahaya” bertempat di Desa Sibang Kaja, Abiansemal-Badung, Sabtu (9/10/2021).
Kedepannya guna mendukung pemulihan pertumbuhan perekonomian, kita harus siap beradaptasi dengan kondisi saat ini dan mengembangkitkan dunia usaha kembali tentunya yang sesuai dengan Tata Kelola Bali Era Baru.
“Dengan diterapkannya Tatanan Kehidupan Bali Era Baru saat ini, maka kita harus semua meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi informasi, disamping kita juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Kita harus beradaptasi mengikuti perkembangan bisnis berbasis digital guna mengungkit potensi ekonomi daerah,” imbuh Cok Ace.
Arah pengembangan ekonomi digital di tengah pandemi tentunya menjadi sesuatu yang tak terelakkan dalam seluruh aspek kehidupan. Perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan digital terhadap inovasi potensi daerah yang berbasis kearifan lokal adalah kunci serta tantangan terbesar untuk bisa beradaptasi dalam membangkitkan dunia usaha di masa pandemi.
Sebagai prioritas utama adaptasi dunia usaha di tengah penurunan pariwisata, Bali harus bisa meningkatkan produktivitas bisnis berbasis kearifan lokal di sektor-sektor unggulan Bali untuk mewujudkan kehidupan karma Bali yang Sejahtera dan Bahagia, sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk mewujudkan Bali Era Baru.
Khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas, sektor sumber daya kelautan dan perikanan, sektor Industri Kecil Menengah (UMKM) branding Bali, dalam akses pemasaran diperluas dengan pemanfaatan teknologi termasuk platform digital, serta dapat mendorong sektor unggulan Bali menjadi rantai pasok bagi provinsi lain di Indonesia sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat Bali.
(rd)
