![](https://www.balinews.id/wp-content/uploads/2023/04/pexels-sora-shimazaki-5935792.jpg)
Ilustrasi (sumber foto: Pexels/Sora Shimazaki)
NASIONAL, Balinews.id – Hacker yang meretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, baru saja menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas aksi peretasan pada 20 Juni lalu.
Mereka mengatakan akan membuka akses data pemerintah Indonesia yang dihack secara gratis besok.
“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa peretasan ini berdampak ke semua orang,” tulis sang hacker, dikutip dari akun perusahaan StealthMole di X, Selasa (2/7/24).
Mereka berharap atas kejadian ini, pemerintah berbenah dengan mendorong pendanaan dan SDM yang lebih layak di sektor teknologi.
“Kami harap serangan kami membuat jelas soal betapa pentingnya buat mendanai industri ini dan merekrut SDM yang layak,” kata mereka.
Sejak tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami gangguan akibat serangan ransomware. Akibatnya 210 layanan milik instansi pusat dan daerah terganggu, salah satunya imigrasi.
Untuk membuka kunci enkripsi, para hacker juga sempat meminta uang tebusan sebesar USD 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar. (*)