Balinews.id

4 Mitos Gerhana Matahari yang Perlu Kamu Ketahui

7 Mitos gerhana matahari yang perlu kamu tahu (sumber foto: Pexels/Designecologist)

Balinews.id – Fenomena gerhana matahari merupakan peristiwa alam yang istimewa. Zaman dahulu, masyarakat kerap mengaitkan fenomena ini dengan beberapa mitos. Apa sajakah itu?

Menyebabkan Kebutaan

sumber foto: https://adelaidecityoptometrist.com.au

Mitos ini cukup sering kita dengar higga saat ini, bukan? Tak hanya saat gerhana, sebenarnya sinar matahari memang berbahaya untuk mata kita. Melihat gerhana matahari dengan mata telanjang dapat membuat mengalami solar retinopathy. Mata akan menjadi kabur dan sulit untuk melihat hal-hal yang detail. Kebutaan memang mungkin terjadi jika kamu melihat gerhana dalam jangka waktu yang lama. Namun, mata kita tidak akan sanggup untuk menatap matahari dalam waktu yang lama.

Menyebabkan Cuaca Ekstrem

Sumber foto: CNN Indonesia

Katanya setelah gerhana terjadi, akan muncul embun dan kabut yang mengandung racun dari langit. Mitos ini banyak dipercaya oleh masyarakat Jepang, Alaska, dan Amerika zaman dahulu.

Nyatanya, gerhana matahari tidak akan menimbulkan perubahan cuaca yang berarti. Memang benar setelah gerhana matahari terjadi, langit akan menjadi lebih gelap daripada biasanya, suhu udara menajdi turun, serta berubahnya arah angin. Namun dari semua hal itu tidak ada yang berbahaya.

Matahari Menghilang Karena Dimakan Raksasa

Sumber foto: katafalak.com

Orang zaman dahulu kerap menceritakan bahwa matahari menghilang karena adanya raksasa yang memakan matahari. Ini karena pada zaman dahulu belum ada penjelasan ilmiah untuk menjelaskan peristiwa tersebut.

Orang Jawa zaman dahulu menceritakan bahwa fenomena gerhana ini terjadi karena raksasa jahat yang sangat berkuasa Batara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendam kepada Dewa Matahari.

Pertanda Bencana

Sumber foto: JawaPos.com

Langit yang menggelap secara tidak biasa saat gerhana matahari sering kali dianggap sebagai pertanda bencana. Namun anggapan ini tentu tidak benar. Semua bencana yang terjadi setelah atau berdekatan dengan gerhana matahari hanyalah sebuah kebetulan. Maka dari itu tidak ada alasan untuk percaya mitos ini.