Spanduk Larangan Buang Sampah dengan Gambar Celuluk Tak Efektif, Sampah Tetap Dibuang Sembarangan

Share:

Spanduk bergambar celuluk ini berisi ancaman bagi pembuang sampah sembarangan.
Spanduk bergambar celuluk ini berisi ancaman bagi pembuang sampah sembarangan.

GIANYAR, BALINEWS.ID – Spanduk larangan buang sampah yang dipasang di Jalan Astina Gianyar, tepatnya dekat kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), menunjukkan gambar celuluk sebagai peringatan kepada masyarakat. Spanduk tersebut juga mencantumkan tulisan yang cukup mencolok: “DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI, SIKSA DUNIA BAGI ORANG BUANG SAMPAH SEMBARANGAN DAN MENCABUT LARANGAN INI.”

Selain itu, terdapat enam ancaman yang tertera pada spanduk tersebut, antara lain:

  1. Rejeki Anda berpindah ke pemilik tanah,
  2. Melarat tujuh turunan,
  3. Tidak punya keturunan,
  4. Mencret seumur hidup,
  5. Anak durhaka,
  6. Diamuk massa.

Meski begitu, spanduk yang berisi ancaman tersebut tampaknya tidak memberikan efek jera. Sampah masih terus dibuang sembarangan, bahkan tepat di sebelah spanduk tersebut.

BACA JUGA :  Aktivis Lingkungan Soroti Proyek Konservasi Pantai Badung, Dokumen Tidak Jelas dan Minim Pelibatan Masyarakat Terdampak

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Ni Wayan Mirnawati, mengakui kondisi ini. Ia mengatakan bahwa sampah liar tersebut sudah beberapa kali dibersihkan dan diangkut oleh petugas kebersihan, namun tak lama setelahnya tumpukan sampah kembali muncul.

“Memang hampir di semua titik kita masih menemui sampah dibuang sembarangan. Kami menduga, hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang ingin rumah mereka bersih, sehingga mereka meletakkan sampah di depan gang atau jalan,” ungkap Mirnawati.

Meski demikian, Dinas Lingkungan Hidup Gianyar terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat dan mendorong mereka untuk memilah sampah. “Proses pemilahan sampah ini baru dilakukan kurang dari setahun, jadi masyarakat masih belum sepenuhnya terbiasa memilah. Kami masih perlu terus mengingatkan mereka. Seperti di Dharmagiri dulu, kondisinya serupa, namun sekarang sudah ada perbaikan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Terlilit Utang, Janda Muda di Bali Curi Perhiasan Milik Mantan Suami Senilai Rp 60 Juta

Mirnawati juga mengungkapkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi saat ini mengalami kelebihan kapasitas. Dari kapasitas ideal yang ada, kini hanya tersisa lahan seluas 38 are untuk menampung sampah baru. TPA Temesi sudah menampung lebih dari 200 ribu ton sampah, padahal daya tampung maksimalnya hanya sekitar 131 ribu ton.

Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus berupaya mengurangi ketergantungan pada TPA Temesi dengan menerapkan konsep diet TPA, yaitu mengelola sampah sejak dari sumbernya. “Kita masih menerima sampah di TPA Temesi, namun kami mendorong pengelolaan sampah yang lebih baik di tingkat rumah tangga, seperti memilah sampah sejak awal, agar jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang,” tambahnya. (bip)

BACA JUGA :  DPRD Gianyar Serahkan Rekomendasi Kisruh LPD Bedulu ke PJ Bupati

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

KLUNGKUNG, BALINEWS. ID – Gudang rongsokan di Jalan Raya Desa Gelgel menuju Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung terbakar pada...

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Dua oknum pramuwisata berinisial IGNW (25) dan IDSM (47) harus berurusan dengan hukum setelah kedapatan...

JEMBRANA, BALINEWS.ID – I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang Ipat) telah resmi dilantik...

DENPASAR, BALINEWS.ID – YouTube kini bukan lagi sekadar platform berbagi video saja. Dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna...

Breaking News

Berita Terbaru
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS