AWK Soroti Lesunya Ekonomi Bali, Masyarakat Diminta Cari Alternatif Selain Pariwisata

Share:

Anggota DPD RI perwakilan Bali, Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK).
Anggota DPD RI perwakilan Bali, Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Anggota DPD RI perwakilan Bali, Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK), menyoroti kondisi ekonomi Bali yang tengah mengalami perlambatan. Berdasarkan indikator ekonomi yang diamati, ia menilai daya beli masyarakat menurun seiring dengan melemahnya sektor pariwisata. Melalui video yang diunggah di akun media sosialnya, AWK mengungkapkan bahwa sejak Februari hingga Maret 2025, sektor pariwisata Bali terlihat lesu.

“Bulan Februari dan Maret 2025 dunia pariwisata Bali berjalan lambat dengan melihat semua indikator-indikator ekonomi,”  katanya dikutip dari akun media sosialnya, Minggu (16/3). Banyak acara yang seharusnya digelar di Bali terpaksa dibatalkan atau ditunda.

BACA JUGA :  Fusion Fashion 2025 Ready to Elevate Elegance Through Cultural Diversity

Penurunan jumlah wisatawan, baik asing maupun domestik, menyebabkan perputaran uang di Bali semakin terbatas. Kondisi ini semakin diperparah oleh kebijakan efisiensi yang tengah diterapkan pemerintah pusat, mengurangi jumlah hajatan nasional maupun internasional di Bali. AWK memperkirakan situasi ini akan berlanjut hingga 2029.

Masyarakat Diminta Tidak Bergantung pada Pariwisata

Melihat situasi ini, AWK mengajak masyarakat Bali untuk mulai mencari alternatif sektor ekonomi selain pariwisata. Ia menilai, ketergantungan yang terlalu tinggi pada industri pariwisata dapat meningkatkan angka pengangguran dalam beberapa tahun ke depan. “Anak-anak yang lulus SMP sebaiknya mulai mempertimbangkan jurusan selain pariwisata karena peluang kerja di sektor ini semakin kecil,” imbaunya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Karangasem Tolak Ormas Preman, Percayakan Keamanan pada Pecalang

Sebagai solusi, AWK mendorong generasi muda untuk memilih jurusan yang lebih potensial, seperti perikanan, peternakan, dan wirausaha. Dengan begitu, diharapkan tingkat pengangguran dapat ditekan dan ekonomi Bali menjadi lebih beragam serta berkelanjutan.

Selain mendorong diversifikasi ekonomi, AWK juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan efisiensi anggaran dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti pentingnya menyederhanakan biaya upacara adat agar masyarakat tidak terbebani secara finansial.

“Upacara harus tetap khidmat, tetapi tidak perlu membebani ekonomi keluarga dengan biaya yang besar,” tegasnya.

BACA JUGA :  Gubernur Bali Keluarkan SE Pemutaran Lagu Indonesia Raya Setiap Hari Kerja

Ia juga mengingatkan generasi muda agar menghindari gaya hidup konsumtif dan lebih bijak dalam mengelola keuangan, mengingat kondisi ekonomi yang semakin menantang.

Menghadapi situasi ini, AWK mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk lebih serius menciptakan lapangan kerja di luar sektor pariwisata. Sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dapat menjadi solusi bagi perekonomian Bali di masa depan. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

DENPASAR, BALINEWS.ID – Menanggapi aksi penyampaian aspirasi oleh puluhan pengemudi motor cikar (moci) di depan Kantor Gubernur Bali...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Guna mengatasi kelangkaan gas LPG 3 Kg, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar menggelar...

GIANYAR, BALINEWS.ID – Siapa sangka, kulit salak yang selama ini berakhir di tempat sampah kini punya nilai baru....

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID — Jajaran Polsek Nusa Penida berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di kawasan...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS