GIANYAR, BALINEWS.ID – Langkah mengejutkan diambil oleh asisten rumah tangga berinisial NKD (20). Perempuan asal Songan, Kintamani tersebut nekat mengakhiri hidup di rumah majikannya, di Banjar Menguntur, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kamis (8/5) sore.
Awalnya, NKD sempat makan siang bersama majikan dan anak majikan. Perbincangan hangat terjadi di antara mereka. Bahkan, NKD sempat meminta gaji lebih awal untuk membeli alat kencantikan.
Usai makan bersama, NKD naik ke lantai atas rumah majikan untuk beristirahat. Tak lama kemudian, majikannya yang perempuan naik ke atas sekitar pukul 15.00. Majikannya kaget melihat tubuh NKD terikat di ventilasi kamar.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke kerabat, kemudian dilanjutkan ke aparat terkait. Aparat seperti Babinsa hingga Bhabinkamtibmas Batubulan melihat lokasi kejadian. Termasuk dari unsur Polsek Sukawati juga melakukan olah TKP.
Selanjutnya, sekitar pukul 16.15 Wita korban yang belum menikah tersebut diturunkan. Ternyata korban sudah meninggal dunia. Korban selanjutnya dilarikan ke RSUP Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
Kapolres Gianyar, AKBP Umar membenarkan peristiwa tersebut. “Sudah dievakuasi. Tidak ada tanda kekerasan,” ujarnya.
Saat pemeriksaan oleh dokter, sempat ada dugaan bahwa korban hamil. “Itu dugaan awal dari dokter. Dokter hanya meraba kemungkinan hamil,” jelas dia.
Untuk membuktikan hamil, maka perlu dilakukan upaya otopsi. Namun upaya otopsi perlu persetujuan keluarga. “Otopsi apabila ada tanda kekerasan, tanpa persetujuan kami tetap otopsi,” tandas dia.
Untuk persoalan ini, tidak ada tanda kekerasan, sehingga polisi tidak mengambil tindakan otopsi. Bahkan, keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan selanjutnya membawa jenazah korban pulang ke rumah duka untuk digelar upacara keagamaan.
Sementara itu, majikan perempuan dalam keterangannya kepada kepolisian, mengakui kaget dengan langkah NKD. Ia mengakui korban sempat meminta gaji lebih awal untuk keperluan alat kecantikan. (bip)