GIANYAR, BALINEWS.ID – Pada pertengahan Mei 2025, ramai fyp netizen mengenai sosialisasi dari perwira polisi mengenai evaluasi bagi pecalang Bali. Dalam video tersebut, perwira polisi berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi) menyimpulkan ada 4 poin yang harus dibenahi oleh pecalang Bali.
Pertama, menutup jalan semuanya; Kedua, kurang ramah dan pelit senyum; Ketiga, jika Melasti jalan dipakai semua; Keempat, kurang suka menolong.
Video sosialisasi tersebut menjadi viral dan menuai banyak pro kontra dari netizen. Di balik viral, sosok polisi tersebut ialah AKP Gede Endrawan.
Saat ini, Endrawan merupakan Kasat Binmas Polresta Denpasar. Tugasnya ialah memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebelum menjadi pejabat utama di Polresta, ia sempat malang melintang menjadi pejabat polisi di lingkup Polres Gianyar.
Deretan posisi strategis pernah ia emban di wilayah hukum Polres Gianyar. Ia pernah memegang tongkat komando Kepala Polsek (Kapolsek) Payangan pada tahun 2017, Kasat Binmas Polres Gianyar pada tahun 2020, Kapolsek Tampaksiring pada tahun 2023 dan Kasat Polairud Polres Gianyar pada tahun 2024.
Program Endrawan dalam bentuk sosial di Gianyar ialah bedah rumah warga kurang mampu. Salah satunya menyasar Wayan Puger, 63, warga Banjar Sema, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan.

Dikatakan oleh Endrawan, bahwa Polri saat itu tidak memiliki anggaran bedah rumah. Dirinya sebagai Kapolsek Payangan saat itu mengandalkan bantuan dan sumbangan dari sukarelawan.
“Semuanya sumbangan berupa material dari masyarakat dan donatur sekitar Payangan yang peduli. Contohnya pasir, semen semua dari donatur masyarakat sekitar,” AKP Endrawan.
AKP Endrawan menegaskan, dalam bantuan ini, polisi tidak menerima uang, melainkan hanya bantuan material.
Setelah kebutuhan material tercukupi, barulah personil Polsek Payangan terjun melakukan bedah rumah.
“Tenaga tukang dari anggota Polsek Payangan, yang kebetulan dulu jadi tukang bangunan sebelum jadi polisi,” jelasnya. (bip)