BADUNG, BALINEWS.ID – Setelah dua hari melakukan pencarian intensif, Tim SAR gabungan menemukan jasad Deden Nugraha (28), warga asal Kampung Sindang Mulya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Deden sebelumnya dilaporkan hilang setelah terseret arus di Pantai Pemelisan, Kedonganan, Kuta, Badung, Bali.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, mengonfirmasi bahwa jenazah korban ditemukan pada Senin (2/6/2025) petang oleh nelayan setempat.
“Pada pukul 17.30 WITA, seorang nelayan yang sedang mengantar pemancing melihat sesosok mayat mengambang di perairan Kedonganan,” ujar Sukadi.
Jenazah kemudian dievakuasi ke pinggir Pantai Kelan. Teman-teman korban yang ikut dalam proses pencarian langsung mengenali jenazah tersebut sebagai Deden Nugraha.
Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek parasut hitam dan kaus berwarna hitam bertuliskan “XTC”. Ia juga memakai kalung stainless berwarna putih, memiliki tato di lengan kiri bertuliskan tanggal lahir, tato di kaki kiri, serta tato bergambar kepala macan (panther) di bagian punggung. Kedua telinganya bertindik, meski tanpa anting.
“Setelah proses evakuasi, jenazah korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans dari Yayasan Al-Mandiri,” lanjut Sukadi.
Deden diketahui mengunjungi Pantai Kedonganan bersama tiga rekannya: Sucin Nur Halimah (23), Iswan Septyan (32), dan M Yusuf (28). Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian mereka sempat mengonsumsi dua botol arak yang dicampur minuman energi.
“Saat itu, korban minum bersama Iswan dan Yusuf. Minuman tersebut dibeli dari warung sekitar pantai,” jelas Sukadi.
Setelah minum, Deden memutuskan untuk mandi ke laut. Sementara itu, Iswan bermain dengan keponakannya di tepi pantai, dan Yusuf tetap duduk di tempat.
Tak lama kemudian, Iswan kembali dan menanyakan keberadaan Deden. Sucin mengatakan bahwa Deden sedang mandi. Namun, saat mereka melihat ke arah laut, hanya kepala korban yang terlihat dari kejauhan. Kepanikan pun terjadi.
Iswan sempat berusaha mengejar ke arah laut, tetapi korban tak lagi terlihat. Mereka lalu melaporkan kejadian itu kepada pemilik kos sekaligus rekan kerja korban, Barik.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan bahwa laporan orang hilang baru diterima beberapa jam setelah kejadian.
“Laporan masuk pada pukul 20.15 WITA malam harinya,” ungkap Sidakarya.
Basarnas kemudian mengerahkan lima personel untuk melakukan pencarian, dibantu instansi terkait seperti kepolisian dan petugas Balawista. Tim SAR melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai hingga akhirnya menemukan korban pada hari kedua pencarian. (*)