NASIONAL, BALINEWS.ID – Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka resmi menahan Sekretaris Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, berinisial MGS, Kamis (3/7/2025), atas dugaan penyalahgunaan dana desa tahun anggaran 2025. Tersangka diduga menggunakan ratusan juta rupiah dari kas desa untuk berjudi online dan membeli item game digital.
Penahanan dilakukan setelah MGS menjalani pemeriksaan intensif selama lebih dari tujuh jam oleh tim Pidana Khusus Kejari Majalengka. Dalam proses tersebut, MGS mengakui telah memindahkan dana sebesar Rp513.699.732 dari rekening desa ke rekening pribadinya.
“Dana itu digunakan tersangka untuk bermain judi online dan membeli diamond game mobile,” ungkap Kasi Pidsus Kejari Majalengka, Hendra Prayoga.
Dari total uang yang digelapkan, hanya sekitar Rp65 juta yang berhasil dikembalikan. Sisanya, sebesar Rp448.315.756, raib tanpa pertanggungjawaban.
Atas perbuatannya, MGS dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 dan/atau Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Ancaman hukuman maksimal mencapai 20 tahun penjara.
Hendra menegaskan bahwa MGS diduga kuat melakukan aksi korupsi ini seorang diri tanpa melibatkan pihak lain.
“Berdasarkan penyidikan, tidak ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” tegasnya.
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan masyarakat yang mencurigai penyimpangan dalam penggunaan dana desa. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui MGS menjalankan aksinya secara bertahap sejak Februari hingga Maret 2025.
MGS kini resmi ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: B-01/M.2.24/Fd.1/07/2025 dan dititipkan di Lapas Kelas IIB Majalengka hingga 22 Juli 2025.