TABANAN, Balinews.id – Amblasnya ruas Jalan Nasional Antosari–Megati di KM 38+725, tepatnya di depan Pasar Bajera, ternyata disebabkan oleh jebolnya crossdrain yang tersumbat oleh material sampah saat hujan deras yang terjadi pada 21 Juni 2025 lalu. Akibat kejadian ini, arus lalu lintas kendaraan dan distribusi barang di jalur utama Denpasar–Gilimanuk terganggu.
Pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan gorong-gorong dan jembatan di lokasi tersebut. Hingga Rabu (9/7/25), proses perbaikan telah memasuki tahap pemasangan block alpet sebagai dudukan untuk elastomer bearing pad, yang dilanjutkan dengan pemasangan beton box sebagai gorong-gorong baru.
Selama proses perbaikan berlangsung, dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan. Kendaraan dari arah Denpasar dialihkan melalui Simpang Indomaret Bajera ke arah selatan melewati Jalan Serma Ada, Jalan Sruti, dan Jalan Anusapati, hingga keluar di Simpang Empat Terminal Bajera.
Sementara itu, kendaraan dari arah Gilimanuk diarahkan dari Simpang Empat Terminal Bajera ke utara, melalui Jalan Surapati, Gang Cempaka, dan Jalan Saraswati, lalu keluar di depan Polsek Selemadeg. Pengalihan arus ini dilakukan guna meminimalisir kemacetan serta mengurangi risiko kecelakaan di sekitar lokasi proyek.
Untuk kendaraan berat seperti truk roda enam atau lebih, baik dari arah Denpasar maupun Gilimanuk, tidak diperbolehkan melewati jalur alternatif tersebut. Mereka diarahkan untuk mengambil rute lain yang lebih memadai melalui Pupuan, Singaraja, dan Mengwi Badung, guna menghindari kerusakan pada jalan yang tidak didesain untuk menahan beban berat.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Wayan Suastika, menyatakan bahwa pengamanan serta rekayasa lalu lintas akan terus dilakukan hingga proses perbaikan selesai.
“Diharapkan dengan sinergi antara pihak kepolisian dan pelaksana proyek, perbaikan dapat selesai tepat waktu, sehingga jalur Denpasar-Gilimanuk bisa kembali normal dan aman bagi para pengguna jalan,” ujarnya. (*)