Mentan Ungkap Praktik Beras Oplosan, Rakyat Dirugikan hingga Rp99 Triliun

Share:

Ilustrasi beras. (Istimewa)
Ilustrasi beras. (Istimewa)

NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap praktik curang yang dilakukan oleh sejumlah produsen beras di Indonesia. Bersama Satgas Pangan Polri, Kementerian Pertanian menemukan 10 produsen yang diduga melanggar standar kualitas dan mutu beras, dengan potensi kerugian yang ditaksir mencapai Rp99 triliun.

Amran menyebut, kecurangan yang dilakukan cukup beragam. Salah satunya adalah pengurangan berat kemasan.

“Mereka menjual beras dengan label 5 kilogram, padahal isinya hanya 4,5 kilogram. Selain itu, ada juga yang mengaku berasnya berkualitas premium 96%, padahal kenyataannya beras biasa,” bebernya pada Sabtu (12/7/2025), dikutip CNBC Indonesia.

BACA JUGA :  Balap Liar di Kusamba Diduga Jadi Ajang Taruhan

Modus semacam ini, lanjut Amran, merugikan konsumen karena selisih harga bisa mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram. Ia mengibaratkan hal tersebut seperti menjual emas dengan label 24 karat, padahal hanya 18 karat.

“Bayangkan, kerugiannya bisa mencapai hampir Rp100 triliun per tahun. Jika praktik ini terus dibiarkan selama 10 tahun, total kerugiannya bisa mencapai Rp1.000 triliun,” tegasnya.

Amran menyoroti dampak terberat dari kecurangan ini dirasakan oleh masyarakat kecil. “Kalau masyarakat kelas menengah atas mungkin masih bisa bertahan. Tapi bagi saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan, ini sangat memberatkan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Polemik MDA, Cokorda Rai: Desa Adat Tidak Boleh Diintervensi

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah, khususnya Presiden RI, dalam memberantas praktik curang di sektor pangan. “Pak Presiden sudah tegas: berantas mafia pangan, tidak boleh ada lagi korupsi di sektor ini,” kata Amran.

Menurutnya, penegakan regulasi secara konsisten akan berdampak positif terhadap daya beli masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Pemerintah pun saat ini terus menelusuri dan memeriksa perusahaan-perusahaan yang terlibat, termasuk perusahaan besar seperti Wilmar dan Tjipinang Food. (*)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

BALINEWS.ID – Asia World Model United Nations XII (AWMUN XII) kembali menjadi sorotan dunia internasional sebagai salah satu...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Kualitas pembangunan fasilitas pendidikan di Kabupaten Klungkung kembali menuai sorotan. Komisi III DPRD Klungkung menemukan...
BALINEWS.ID - Suasana mencekam langsung menyergap begitu melangkah ke dalam rumah keluarga Frank. Udara dingin menusuk, cahaya temaram,...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Kasus pembunuhan sadis terhadap seorang wanita driver online, Remi Yuliana Putri (37), akhirnya mulai disidangkan...

Breaking News