GIANYAR, BALINEWS.ID – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Bonbiu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan krama sekaligus pembangunan desa. Tidak hanya fokus pada sektor keuangan, LPD Bonbiu juga rutin menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial mulai dari dukungan bagi banjar, sembako untuk krama, hingga santunan duka cita.
Pemucuk LPD Desa Adat Bonbiu, I Ketut Sunarta, menegaskan bahwa program sosial sudah menjadi komitmen sejak lama. “Keberadaan LPD bukan hanya sebatas layanan keuangan, tetapi juga harus hadir dalam kehidupan sosial masyarakat adat,” ujarnya saat ditemui, Minggu (7/9/2025).
Dana Rutin untuk Banjar dan Krama
Sebagai bentuk kepedulian, LPD Bonbiu menyalurkan dana Rp 2 juta kepada masing-masing banjar setiap enam bulan sekali. Dengan delapan banjar di Desa Adat Bonbiu, total bantuan yang digulirkan mencapai puluhan juta rupiah per tahun, di luar anggaran pembangunan desa.
Selain itu, setiap Hari Raya Galungan, sekitar 500 kepala keluarga menerima paket sembako dari LPD. “Nilainya memang sederhana, tetapi tujuannya untuk mempererat kebersamaan,” tambah Sunarta.
Tak hanya itu, setiap kali ada krama meninggal dunia, keluarga yang berduka menerima santunan Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu. Dalam setahun, bantuan tersebut bisa tersalurkan ke 12 hingga 15 keluarga.
Subsidi Sampah dan Dana Ngaben Masal
LPD Bonbiu juga menyalurkan subsidi sampah senilai Rp 500 ribu per bulan kepada desa adat. Selain itu, sejak lima tahun terakhir, LPD mengalokasikan dana Rp 500 ribu per bulan untuk persiapan ngaben masal. Dana ini dikumpulkan sebagai subsidi yang bisa dimanfaatkan krama saat upacara besar dilaksanakan.
“Program ini kami jalankan agar masyarakat tidak terbebani secara penuh ketika ngaben masal berlangsung,” jelas Sunarta.
Ketua Badan Pengawas LPD Bonbiu sekaligus Jro Bendesa Adat Bonbiu, I Wayan Sumantra, menyebut kontribusi nyata LPD benar-benar dirasakan masyarakat. “Masyarakat merasakan langsung manfaatnya. Kami tentu mendukung penuh agar program ini berjalan berkelanjutan,” tegasnya.
Strategi Bersaing dengan Lembaga Keuangan Lain
Di tengah persaingan dengan bank besar, LPD Bonbiu menjaga daya saing dengan menurunkan bunga kredit. Saat ini, bunga pinjaman sudah turun dari 1,8 persen menjadi 1 persen, bahkan hingga 0,9 persen untuk pinjaman di atas Rp 200 juta.
“Kami ingin memberikan ruang lebih luas bagi pengusaha kecil dan krama lokal agar bisa berkembang,” kata Sunarta.
Aset Terus Tumbuh, Kepercayaan Meningkat
Per September 2025, aset LPD Bonbiu tercatat mencapai Rp 38 miliar dengan penyaluran kredit sebesar Rp 19 miliar. Pencapaian ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan adat tersebut.
Sunarta pun mengajak krama terus mendukung keberadaan LPD. “Semakin banyak krama memanfaatkan LPD, semakin besar pula manfaat yang bisa kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan maupun bantuan sosial,” pungkasnya.
Dengan berbagai kontribusi nyata tersebut, LPD Desa Adat Bonbiu membuktikan diri sebagai lembaga keuangan adat yang bukan hanya menopang perekonomian desa, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan spiritual krama. (*)