GIANYAR, BALINEWS.ID – Pasca-musibah kebakaran yang melanda Gedung Timur pada 17 Agustus 2024, para pedagang Pasar Ubud telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah setempat. Sebanyak 321 pedagang yang terdampak setuju untuk berjualan secara bergantian atau bergabung dengan pedagang di Gedung Barat selama proses renovasi. Keputusan ini diambil setelah pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widya Utama, atau yang akrab disapa Gusti Bem.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa area relokasi sementara berupa tenda di depan Gedung Timur tidak lagi bisa digunakan. Lahan tersebut akan dipakai sebagai tempat penyimpanan bahan dan peralatan kerja untuk proyek renovasi. Sekda Gianyar menekankan bahwa teknis pembagian jadwal dan pengaturan tempat akan segera dibahas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Koordinator Pedagang Pasar Ubud, Ketut Torki, menyampaikan bahwa para pedagang menerima usulan dari Sekda. Ia menegaskan, yang terpenting bagi mereka adalah kesempatan untuk tetap berdagang.
“Asal pedagang tetap mendapat tempat untuk berjualan, kami sudah senang. Soal besar kecilnya ruang, itu bukan masalah,” ujar Ketut Torki.
Selain memberikan solusi, Sekda Gianyar juga mengingatkan agar peristiwa kebakaran pada 24 Maret 2016 dan 17 Agustus 2024 menjadi pelajaran berharga. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan agar musibah serupa tidak terulang kembali. Kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah dan para pedagang untuk memulihkan kembali aktivitas ekonomi di salah satu pasar ikonik di Bali ini.