DENPASAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, baru-saja melaporkan perkembangan proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Ekowisata Batu Lumbang, Denpasar pada Senin (13/10/25).
Koster menyatakan kesiapan penuh Pemerintah Provinsi Bali untuk beralih dari sistem pengelolaan sampah yang lama, yang hanya mengandalkan “angkut dan buang”, menjadi sistem modern berbasis energi terbarukan.
“Kami sudah siapkan lahan seluas 5 hektare dan menjamin pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari. Ini menjadi langkah awal mengubah tumpukan sampah menjadi sumber energi bersih bagi Bali,” ungkap Koster dengan penuh optimisme.
Proyek ini akan mengelola sampah dari Denpasar dan Badung, dua wilayah dengan volume sampah terbesar di Bali. Jika berhasil, proyek ini akan menjadi pilot project nasional untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
“Selama ini kita hanya angkut dan buang. Sekarang waktunya berubah. Bali tidak boleh lagi dikenal karena tumpukan sampah, tapi karena inovasi energi bersihnya,” tegas Koster.
Sementara itu, Menko AHY memberikan dukungan penuh atas langkah Bali ini. Ia menilai, inisiatif tersebut sejalan dengan visi pembangunan nasional untuk menciptakan daerah yang mandiri energi dan berkelanjutan.
“Kesan pertama wisatawan adalah kebersihan. Kalau yang pertama kali terlihat bau sampah, citra Bali langsung rusak. Maka infrastruktur seperti PSEL ini harus jadi prioritas,” kata AHY.
Selain itu, AHY juga menyoroti masalah kemacetan dan ketidakteraturan tata ruang Bali, yang menurutnya harus ditangani secara terintegrasi.
“Bali ini mutiara Indonesia. Kalau kita tidak kelola dengan serius, daya tariknya bisa menurun. Saya mendukung penuh langkah Gubernur Koster untuk membawa Bali ke arah yang lebih bersih, hijau, dan berenergi,” tambahnya.
Proyek PSEL ini tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga berfokus pada pencapaian kedaulatan energi lokal. Sampah akan diolah menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri Bali.
Koster menegaskan bahwa transformasi ini adalah bagian dari visi besar “Bali Era Baru”, yang mengedepankan Bali sebagai pulau berdaulat secara energi dan mandiri secara ekonomi.
“Kami ingin Bali menjadi contoh nasional dalam hal pengelolaan energi bersih berbasis budaya dan kearifan lokal. Dari pulau wisata menjadi pulau energi berkelanjutan,” pungkasnya. (TimNewsyess)