NASIONAL, BALINEWS.ID – BMKG menyatakan banjir bandang yang melanda tujuh wilayah di Bali pada Rabu (10/9/25) disebabkan oleh hujan ekstrem dengan intensitas 380 mm dalam sehari atau setara dengan curah hujan satu bulan. Jumlah ini jauh melampaui ambang batas hujan ekstrem sebesar 150 mm per hari.
Dalam konferensi pers pada Jumat (12/9/25), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan cuaca ekstrem ini juga dipicu oleh kombinasi faktor regional seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby, serta faktor lokal berupa konvergensi angin dan kondisi topografi Bali.
BMKG mencatat bencana ini memicu lebih dari 120 titik banjir dan 18 titik longsor. Peringatan dini telah disampaikan sejak 5 September melalui berbagai saluran, namun dampaknya tetap luas, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Dwikorita menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, terutama menjelang musim hujan puncak pada Januari–Februari 2026. Ia juga menyoroti intensitas hujan ekstrem yang makin sering sebagai dampak perubahan iklim. (*)