SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Bupati Klungkung I Made Satria melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap delapan paket pembangunan yang tengah dikerjakan di wilayah Kecamatan Nusa Penida, Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan progres pembangunan berjalan sesuai perencanaan, tepat waktu, serta memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Satria meninjau sejumlah proyek strategis, di antaranya pembangunan Unit Pengelolaan Air Minum dengan Teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Desa Jungutbatu dan Desa Lembongan. Selain itu, monev juga dilakukan pada pembangunan ruang bersalin UPTD Puskesmas Nusa Penida II dengan nilai kontrak sekitar Rp964,9 juta, rehabilitasi ruang kelas SD Negeri 3 Lembongan senilai Rp999 juta, serta renovasi dan pembangunan Pustu Lembongan dengan nilai kontrak hampir Rp1 miliar.
Rangkaian peninjauan dilanjutkan ke pembangunan lanjutan ruang kelas SMP Negeri 1 Nusa Penida, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Biaung di Desa Ped dengan nilai kontrak lebih dari Rp14,3 miliar, rehabilitasi ruang laboratorium IPA SMP Negeri 2 Nusa Penida, serta pembangunan gedung rawat inap kelas I dan VIP di RS Gema Santi Nusa Penida.
Bupati Satria menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan proyek telah berjalan sesuai tahapan, meskipun masih ditemukan beberapa pekerjaan yang mengalami keterlambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia meminta pihak rekanan segera melakukan percepatan dengan menambah jam kerja maupun tenaga kerja, tanpa mengabaikan mutu pekerjaan.
“Kami minta rekanan melakukan percepatan agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Namun yang terpenting, kualitas pekerjaan tetap harus dijaga dan tidak boleh dikurangi,” tegas Bupati Satria.
Ia juga menekankan peran pengawasan dari dinas teknis agar proses pengerjaan dapat dipantau secara intensif. Menurutnya, pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi kontrak dan tidak dikerjakan secara asal-asalan.
“Pengawas dan pendamping dari dinas harus aktif memonitor di lapangan. Jika ada potensi penyimpangan, bisa segera diantisipasi sejak dini. Dengan begitu, proyek bisa selesai tepat waktu dan kualitasnya tetap maksimal,” pungkasnya. (*)

