Cegah Dominasi Barang Impor, Menteri UMKM Usulkan Pengrajin Lokal Produksi Barang KW

Share:

Foto Ilustrasi (sumber foto: Cottonbro)

NASIONAL, BALINEWS.ID – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyarankan agar pelaku UMKM lokal untuk memproduksi barang KW.

Ide kontroversial dianggap salah satu jalan untuk melawan arus barang impor Cina yang semakin merajai pasar domestik. Hal ini disampaikannya dalam  acara Trade Expo Indonesia, Rabu (15/10/25) dilansir dari Bloomberg.

“Ini baru ide, saya pikir daripada kita repot-repot ya, pusing-pusing kenapa enggak UMKM kita juga produksi saja tas-tas KW juga kayak mereka. Ini baru ide ya,” ujar Maman.

BACA JUGA :  Sri Mulyani Diisukan Mundur dari Kabinet, Benarkah?

Menurutnya, meskipun terdengar tidak biasa, produksi barang KW bisa jadi alternatif bagi pelaku UMKM Indonesia agar tetap kompetitif di pasar yang dipenuhi barang impor. Maman menganggap jika Cina juga awalnya sukses dengan memproduksi barang KW.

“Jadi artinya kalau di China saja bisa bikin kayak begitu, kenapa Indonesia enggak bisa bikin?” tambahnya.

Ia menjelaskan, produk KW yang dibuat oleh pengusaha lokal bisa dihasilkan dengan desain yang sangat mirip dengan barang aslinya, cukup dengan mengganti merek atau label. Mengenai masalah hak kekayaan intelektual (HKI), Maman yakin bahwa hal ini tidak akan jadi hambatan.

BACA JUGA :  Patroli Wisata Digencarkan untuk Cegah Premanisme, Masyarakat Diminta Aktif Melapor

“Enggak ada yang salah. Yang ngeluarin HKI kan kita, Kementerian Hukum. Salahnya di mana? Siapa yang mau protes? Siapa yang mau protes bahwa ini kita buat di tempat kita sendiri?” kata Maman dengan percaya diri.

Maman juga mengingatkan bahwa keinginan masyarakat untuk memiliki barang mewah seperti tas Louis Vuitton atau Hermes tidak bisa disalahkan.  Bahkan, ia mendukung penuh pengrajin lokal untuk ikut memproduksi tas-tas KW yang mirip dengan produk-produk ternama tersebut, menyarankan agar mereka membuat versi KW 1, KW 2, dan KW 3.

BACA JUGA :  Temui Kapolda, Putu Artha Adukan Praktik Oplos dan Mafia Gas LPG 3 Kg di Bali

Selain itu, Maman mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta pertemuan dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk membahas dampak banjirnya produk China di pasar domestik. Meski pertemuan tersebut belum dijadwalkan, ia menegaskan bahwa pembahasan nantinya tidak hanya terbatas pada tas, tetapi juga menyentuh produk-produk lain yang terdampak. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

NASIONAL, BALINEWS.ID – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menegaskan bahwa penyusunan Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Upaya memperkuat ekonomi kerakyatan di Kabupaten Klungkung terus digencarkan. Hal ini ditandai dengan peletakan batu...
BALINEWS.ID – Pulau Bali kembali mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia. Dalam ajang bergengsi Readers’ Choice Awards...

Breaking News