Dorong Literasi dan Pelestarian Bahasa Daerah, Pusdaya dan Komisi X DPR RI Gelar Diseminasi Program Kebahasaan di Denpasar

DENPASAR, BALINEWS.ID – Upaya pelestarian bahasa daerah sekaligus penguatan literasi generasi muda terus mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.

Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra (Pusdaya) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, bersama Komisi X DPR RI menggulirkan kegiatan Diseminasi Program Diplomasi Kebahasaan dan Kesastraan di Denpasar, Sabtu (18/10/2025).

Anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta, S.H., yang hadir sebagai narasumber menegaskan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai identitas budaya dan sumber pengetahuan lokal.

“Bahasa daerah bukan sekadar kumpulan kata, tetapi penyimpan nilai, pengetahuan, dan filosofi hidup masyarakat. Kita wajib melestarikannya,” tegas Parta.

BACA JUGA :  Kandang Ayam di Banjarangkan Hangus Terbakar, Pemilik Rugi Hingga Rp 2 Miliar

Ia mengungkapkan, DPR saat ini tengah membahas Rancangan Undang-Undang Perlindungan Bahasa Daerah sebagai langkah konkret melindungi warisan kebahasaan Nusantara. Parta mencontohkan Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali sebagai salah satu regulasi daerah yang patut dijadikan rujukan nasional.

Politisi asal Gianyar ini juga mengingatkan agar semangat pelestarian bahasa daerah berjalan beriringan dengan penguatan bahasa Indonesia yang kini telah diakui UNESCO sebagai bahasa resmi dunia.

“Ini capaian besar, tapi jangan sampai bahasa daerah kita justru hilang di tanah sendiri,” ujarnya mengingatkan.

BACA JUGA :  Hore! Pemerintah Umumkan Tanggal 18 Agustus Sebagai Hari Libur

Parta pun mengapresiasi langkah Badan Bahasa yang sejak 2022 telah menerbitkan buku cerita anak dwibahasa sebagai sarana menumbuhkan minat baca siswa. Ia juga menilai positif peningkatan status sekitar 600 penyuluh bahasa Bali menjadi PPPK, yang memperkuat gerakan literasi daerah.

Sementara itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari misi soft diplomacy atau diplomasi lunak melalui bahasa dan sastra.

“Diplomasi kebahasaan tidak hanya memperkenalkan Bahasa Indonesia ke dunia, tetapi juga memperkuat akar budaya bangsa lewat pelestarian bahasa daerah,” kata Iwa.

BACA JUGA :  Bule Inggris Ngamuk di Tampaksiring, Langsung Diamankan Satpol PP

Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 peserta, terdiri atas penyuluh bahasa, guru, kepala sekolah, serta komunitas literasi dari Denpasar dan Badung, menjadi wadah penguatan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberagaman linguistik.

“Bahasa daerah adalah akar, dan Bahasa Indonesia batang yang menjulang ke dunia. Keduanya harus tumbuh bersama agar bangsa ini kokoh dan berkarakter,” tutup Iwa Lukmana. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

Eks Perbekel Tusan Divonis 2,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi APBDes SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor...
BULELENG, BALINEWS.ID - Kasus dugaan pemalsuan dokumen terkait penguasaan tanah negara di kawasan “Bukit Ser”, Desa Pemuteran, Kecamatan...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...