BULELENG, BALINEWS.ID – Menjelang dua hari raya besar keagamaan yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng mengajak masyarakat untuk semakin mempererat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Ajakan ini disampaikan sebagai bentuk upaya menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat Buleleng.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Gede Sumarawan, menegaskan bahwa kerukunan merupakan kunci dalam menciptakan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian. Ia menuturkan bahwa Kementerian Agama sebagai garda terdepan akan terus berupaya meningkatkan dan menjaga kualitas kerukunan umat beragama melalui berbagai sosialisasi yang melibatkan penyuluh agama, instansi terkait, serta FKUB Buleleng.
“Kerukunan itu sangat fundamental, harus diwujudkan, dirawat, dan dijaga. Di Kabupaten Buleleng, tingkat toleransi dan kerukunan antarumat beragama sudah sangat baik. Mari kita jaga bersama-sama,” ujar Sumarawan dalam dialog interaktif di RRI Singaraja, Selasa (25/3/2025).
Senada dengan hal tersebut, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng sekaligus anggota FKUB, I Gede Made Metera, menekankan bahwa perayaan Nyepi yang berlandaskan pengendalian diri melalui Catur Brata Penyepian memerlukan pemahaman akan toleransi dan kerukunan agar dapat berlangsung selaras dengan perayaan Idul Fitri.
Menurutnya, toleransi dan kerukunan dapat diwujudkan dengan menaati ajaran agama masing-masing serta menghormati kepercayaan orang lain. Ia pun menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, terutama saat perayaan hari-hari besar keagamaan.
“Dengan adanya sinergi antara Kementerian Agama, FKUB, dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan harmoni dan kedamaian di Buleleng dapat terus terjaga,” pungkas Metera. (*)