DENPASAR, BALINEWS.ID – Dengan tangan mengepal dan semangat membara, ratusan paguyuban driver yang tergabung dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali bersorak “Bersama, Bersatu, Berjuang! Merdeka!” Seruan itu menggema di Barong Dance Uma Dewi, Jalan Waribang, Denpasar, pada Senin, 8 Desember 2025, tempat berlangsungnya perayaan hari jadi ke-1 forum sekaligus Koperasi Jasa (Kopjas) Pejuang Pariwisata Bali.
Suasana penuh energi dan kebersamaan itu menandai satu tahun perjalanan forum yang lahir dari keresahan, solidaritas, dan tekad memperjuangkan nasib para driver pariwisata lokal.
Selama 1 tahun ini, anggota forum kompak menyuarakan 6 tuntutan mereka, baik melalui audiensi dengan legislatif hingga aksi damai di DPRD Bali. Enam tuntutan tersebut mencakup pembatasan kuota taksi online di Bali, kewajiban driver pariwisata untuk ber-KTP Bali dan menggunakan plat nomor DK, penertiban dan penataan ulang vendor-vendor angkutan sewa khusus, hingga standardisasi tarif untuk angkutan sewa khusus.
Ketua Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali, I Made Darmayasa memaparkan, hasil perjuangan anggota forum telah membuahkan hasil dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang sebelumnya digodok oleh pemerintah Bali dan kini tengah menunggu proses registrasi di Kementerian Dalam Negeri.
“Masih banyak pr-pr yang harus kita kerjakan, terutama terkait dengan Perda, karena belum mendapat nomor registrasi. Jadi kita masih berjuang dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait supaya perda ini segera mendapat nomor register dan mendorong pemerintah untuk segera mengumumkan dan direalisasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

“Nantinya perda ini akan diikuti oleh Pergub untuk mengatur teknisnya, jadi perjuangan kami masih panjang. Dan nanti kita juga dilibatkan terkait kuota, tarif, dan tuntutan lainnya. Itu PR nya masih panjang, jadi hari ini kami mengadakan acara ini sekaligus sebagai momentum refleksi juga,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia acara 1st Anniversary, Gede Eli Putrawan berharap agar dalam perjuangan seterusnya, para anggota selalu kompak sesuai dengan tema acara yakni “Satu Hati, Satu Visi, Satu Aksi”.
“Satu hati artinya kita bekerja bersama dengan hati yang selaras, saling mendukung dan kompak. Satu visi, yakni bersama bersatu dan berjuang sesuai tagline forum. Kemudian satu aksi, untuk mencapai goals mari bekerja dengan satu tujuan yang sama untuk mencapai keberhasilan,” tegasnya.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang syukuran, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh anggota forum untuk kembali mengingat arah perjuangan dan tujuan mereka. Di tengah dinamika industri pariwisata Bali yang terus berubah, para driver pariwisata Bali meyakini bahwa kekompakan adalah satu-satunya cara untuk menjaga ruang kerja mereka tetap layak dan berkeadilan. (*)

