SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Garda Tipikor Klungkung memberikan apresiasi terhadap kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung yang dinilai “on fire” dalam mengungkap sejumlah kasus korupsi di wilayah Gumi Serombotan.
Namun demikian, organisasi pemerhati tindak pidana korupsi itu menilai masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu ditajamkan dan diselesaikan oleh aparat penegak hukum tersebut.
Adapun dua kasus yang paling menonjol adalah dugaan korupsi dana komite dan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMKN 1 Klungkung, serta penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Dimana untuk kasus korupsi dana komite sudah sampai pada tahap pembacaan tuntutan dan kasus penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) juga akan menjalani sidang pembacaan tuntutan minggu depan.
Ketua Garda Tipikor Klungkung, I Nengah Dwisna, menilai langkah Kejari Klungkung yang berani membongkar berbagai kasus korupsi patut diapresiasi karena menunjukkan keseriusan dalam menjaga marwah penegakan hukum. “Kami melihat Kejaksaan Negeri Klungkung cukup on fire dalam mengungkap kasus-kasus korupsi di daerah. Ini langkah positif yang harus terus dijaga,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Meski demikian, Dwisna menegaskan masih ada sejumlah kasus yang perlu mendapat perhatian lebih serius, seperti dugaan penyimpangan dalam retribusi daerah dan penggunaan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten Badung yang saat ini tengah disidik Kejari Klungkung.
“Kita ingin tahu sejauh mana penanganan kasus retribusi dan BKK Badung. Masyarakat menunggu kejelasan dan transparansi dari aparat penegak hukum,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberanian Kejari Klungkung dalam mengungkap kasus korupsi harus diimbangi dengan konsistensi serta ketegasan dalam menindaklanjuti laporan-laporan yang sudah masuk. “Kami dari Garda Tipikor tetap memberikan apresiasi kepada Kejaksaan. Namun kami juga berharap, jangan berhenti di tengah jalan. Semua kasus harus dituntaskan hingga ke akar-akarnya,” ucap Dwisna.
Menurutnya, kolaborasi antara masyarakat sipil dan aparat penegak hukum perlu terus diperkuat agar upaya pemberantasan korupsi di Kabupaten Klungkung dapat berjalan efektif dan menyeluruh. “Kami siap ikut mengawal dan memberikan dukungan moral agar Klungkung bisa benar-benar bersih dari praktik korupsi,” pungkasnya.
Apresiasi Putra Daerah Berani Ungkap Kasus Korupsi di Klungkung
Dwisna juga memberi apresiasi kepada Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Klungkung Putu Iskadi Kekeran yang merupakan putra asli Klungkung. Ia sempat bertugas di Menggarai Barat, Gianyar, hingga Papua Barat, kemudian kini mengabdi di daerah kelahirannya. “Penanganan kasus tentu tidak terlepas dari SDM-nya, salah satunya Kasipidsus yang berani,” tandasnya. (*)

