GIANYAR, BALINEWS.ID – Dua anggota DPR RI daerah pilih (dapil) Bali, Nyoman Parta dan I Nengah Senantara, menyatakan dukungannya terhadap Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali dalam sebuah audiensi yang berlangsung di Bale Kulkul, Batubulan, Gianyar, pada Jumat (14/2).
Dalam pertemuan ini, para pengemudi (driver) pariwisata Bali menyampaikan berbagai keluhan terkait kondisi transportasi yang tengah dihadapi, khususnya mengenai permasalahan tarif, maraknya plat non DK, serta perlakuan yang berbeda dalam proses perekrutan driver di Bali dengan daerah lain di Indonesia.
Salah satu ketua paguyuban driver pariwisata mengungkapkan kekesalan mereka yang disebut “mafia” oleh wisatawan karena perbedaan tarif antara driver pariwisata lokal dengan driver online.
“Masa kami disebut mafia karena tarifnya beda dengan driver online lainnya,” ujarnya dengan nada kecewa.
Selain itu, para driver pariwisata juga menyoroti maraknya kendaraan dengan plat nomor luar Bali yang digunakan oleh driver online, serta penggunaan KTP domisili non-Bali untuk pendaftaran driver. Mereka menilai adanya ketidakadilan dalam aturan ini, mengingat di luar Bali, pengemudi wajib menggunakan KTP domisili daerah setempat, sementara di Bali, aturan ini tidak diberlakukan secara ketat.
Enam Poin Tuntutan Para Driver Pariwisata Bali
Dalam audiensi tersebut, Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali mengajukan enam poin tuntutan utama yang dianggap vital untuk memperbaiki industri transportasi pariwisata di Bali. Berikut adalah enam tuntutan yang mereka sampaikan:
- Pembatasan kuota mobil taksi online di Bali.
- Penataan ulang keberadaan vendor angkutan sewa khusus di Bali, termasuk rental mobil dan motor.
- Penetapan standarisasi tarif untuk angkutan sewa khusus.
- Pembatasan rekrutmen driver hanya dengan KTP Bali.
- Wajibkan kendaraan pariwisata bernomor polisi Bali (Plat DK) dan pasang identitas yang jelas di kendaraan.
- Standarisasi pengemudi pariwisata dari luar Bali agar memiliki pemahaman budaya lokal.
Menanggapi tuntutan ini, I Nengah Senantara menyatakan bahwa pihaknya akan mengangkat masalah ini bersama Gubernur Bali, Wayan Koster. Senantara juga menilai bahwa tuntutan yang disampaikan tidaklah berat dan seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

“Kalau mendengar tuntutan, hanya enam butir. Barangkali tidak terlalu berat untuk dikabulkan,” ujarnya.
Selain itu, Senantara mengingatkan agar para driver tidak mengedepankan tindakan anarkis, melainkan menggunakan pendekatan dialogis untuk mencari solusi yang baik dengan pemerintah.
Nyoman Parta Ajak Para Driver Pariwisata Terus Berjuang
Senada dengan Senantara, Nyoman Parta juga memberikan wejangan kepada para driver pariwisata. Ia menekankan pentingnya perjuangan yang berkelanjutan dan tidak hanya mengandalkan aksi lewat media sosial.
“Jangan hanya memposting lalu tidur, tidak akan ada yang mau menolong. Perjuangkan! Bila perlu kalian mendatangi Senayan untuk menyuarakan keadilan,” tegas Parta.
Parta menambahkan bahwa perjuangan para driver pariwisata bukan hanya untuk kepentingan mereka, tetapi untuk keadilan dan pengakuan terhadap profesi yang telah mereka jalani.

“Kalian bahkan bisa mendatangi kantor DPD untuk didengarkan dan mendapat keadilan untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain,” ujarnya.
Menurut Parta, driver pariwisata harus memiliki keahlian yang lebih dibandingkan dengan pengemudi kendaraan barang. Selain mahir dalam mengemudi, mereka juga harus memahami kebudayaan daerah di tempat mereka.
“Oleh karena itu, harus ada standarisasi. Prosesnya untuk menjadi seorang driver pariwisata memang panjang, tapi itu penting untuk menjaga kualitas dan pelayanan,” jelas Parta.
Audiensi ini menunjukkan komitmen dari anggota DPR RI untuk mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan masyarakat, khususnya para driver pariwisata Bali. Diharapkan, dengan dukungan ini, sektor transportasi pariwisata Bali akan lebih tertata dengan baik, memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada wisatawan. (*)
One Response
Semoga perjuangan ini membuahkam hasil sesuai yang kita harapkan, demi lebih tertibnya penataan angkutan wisata di Bali. Karena sangat penting perannga dalam menjaga citra pariwisata secara berkesinambungan.