NASIONAL, BALINEWS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki periode peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan. Hal ini diungkapkan Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, Selasa (4/11/25).
Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, BMKG mencatat curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan tren kenaikan signifikan, dengan kategori menengah hingga tinggi.
“Fenomena La Nina lemah saat ini tengah berlangsung dan diprediksi bertahan hingga Maret 2026. Namun, dampaknya terhadap peningkatan curah hujan tidak terlalu signifikan pada puncak musim hujan nanti. Meski begitu, curah hujan tinggi tetap perlu diwaspadai,” ujar Faisal.
BMKG mencatat wilayah dengan potensi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan.
Sementara itu, pada Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan kategori menengah dan berangsur normal. Selama November–Desember 2025, curah hujan di atas normal masih berpotensi terjadi di Sumatera bagian utara, Kalimantan utara, Sulawesi utara, dan Maluku Utara.
BMKG menjelaskan, kombinasi faktor global dan regional seperti La Nina lemah dan Dipole Mode negatif (-1,61) membuat atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif di sejumlah wilayah. Kondisi ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang, terutama di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.
BMKG juga memantau keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia barat daya Lampung serta beberapa sirkulasi siklonik lain yang turut memengaruhi dinamika cuaca nasional.
Dalam periode 3–9 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di pesisir barat Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem, BMKG bersama BNPB dan instansi terkait telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di beberapa wilayah rawan, di antaranya:
- Jawa Tengah (Posko Semarang & Solo) dengan dua armada pesawat Cessna dan Grand Caravan pada periode 25 Oktober – 3 November 2025.
- Jawa Barat (Posko Jakarta) dengan satu armada pesawat pada periode 23 Oktober – 3 November 2025.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana geo-hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang meningkat seiring masuknya puncak musim hujan.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem serta dampaknya terhadap aktivitas harian, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi. (*)

