Jro Mangku Luwes Jadi Tersangka Pembunuhan di Arena Tajen Enjung Les Kintamani

Share:

Wayan Luwes saat di arena tajen Enjung Les yang menyebabkan korban Komang Alam meninggal.
Wayan Luwes saat di arena tajen Enjung Les yang menyebabkan korban Komang Alam meninggal.

BANGLI, BALINEWS.ID – Peristiwa tragis yang terjadi di arena tajen (sabung ayam) Songan, Kintamani, kini memasuki babak hukum yang pelik. Wayan Luwes alias Jro Mangku Luwes (56) resmi ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan Komang Alam Sutawan (37), penyelenggara tajen yang tewas ditusuk dalam insiden berdarah tersebut.

Kepolisian Resor Bangli memastikan bahwa proses hukum terhadap Jro Mangku Luwes tetap berjalan, meski ia sempat kritis dan harus menjalani perawatan intensif di RS Prof. Ngoerah, Denpasar.

“Untuk kasus 338 (pembunuhan), pasien atas nama Wayan Luwes kondisinya membaik, selang di perut sudah dilepas, bisa duduk dan mulai mobilisasi,” terang Kasi Humas Polres Bangli, AKP Wayan Sarta, saat dikonfirmasi, Rabu (18/6).

“Hari ini dilakukan penangkapan dan resmi ditetapkan sebagai tersangka,” tambah Sarta.

Namun, fakta di balik penikaman tersebut tidak sesederhana pembunuhan satu arah. Justru, dari data yang dihimpun, anak dari Jro Mangku Luwes melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bangli, bukan sebagai pelaku, tapi sebagai pihak yang mengaku menjadi korban pengeroyokan.

BACA JUGA :  Polres Bangli Gelar Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Berencana di Songan, Bermotif Cemburu

Laporan itu kini telah naik ke tahap penyidikan. Polisi mendalami dugaan adanya aksi kekerasan secara bersama-sama terhadap Luwes sebelum insiden penikaman terjadi.

“Untuk kasus 170 (pengeroyokan) yang dilaporkan oleh keluarga Jro Luwes, hari ini naik ke proses penyidikan. Sudah ada 14 saksi yang diperiksa oleh penyelidik,” ujar AKP Sarta.

Ini membuka kemungkinan bahwa insiden penusukan tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari eskalasi konflik yang lebih kompleks antara pelaku dan kelompok yang mendukung keberadaan tajen.

BACA JUGA :  Hakim Konstitusi Anwar Usman Paparkan Peran MK dalam Kuliah Umum di Unmas Denpasar

Berdasarkan penelusuran, awal mula tragedi ini terjadi ketika Wayan Luwes datang ke arena tajen untuk mempertanyakan maksud dan izin penyelenggaraan sabung ayam yang digelar di wilayah adatnya. Penolakan atas tajen di desa tertentu, meski sering dibungkus dengan alasan tradisi, menyimpan ketegangan sosial yang mendalam.

Keributan pun pecah. Dalam situasi memanas itu, Luwes menusuk Komang Alam hingga tewas, namun dirinya pun mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

BADUNG, BALINEWS.ID – Setelah dua hari pencarian, korban tenggelam di Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, akhirnya...

ENTERTAIMENT, BALINEWS.ID – Film horor terbaru berjudul Good Boy mendadak jadi perbincangan hangat di media sosial. Berbeda dengan...

NASIONAL, BALINEWS.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa tren penipuan atau scam di sektor keuangan di Indonesia...

BADUNG, BALINEWS.ID – Bali is once again set to shine on the international fashion map with the return...

Breaking News

Berita Terbaru
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS