KARANGASEM, BALINEWS.ID – Penemuan jasad I Made Pendi Maryata (21), di Pantai Balangan, Kuta Selatan, Badung menyisakan tanda tanya di lingkup keluarga. Jasad pemuda asal Lingkungan Jasri Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, ditemukan mengapung di laut, namun tanpa disertai keberadaan sepeda motor dan telepon genggam miliknya yang hingga kini belum ditemukan.
Kepala Lingkungan Jasri Kaler, I Wayan Sidra, yang juga merupakan kerabat korban, menyatakan bahwa keluarga menduga ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, selain karena hilangnya barang-barang pribadi korban, kondisi penemuan jasad yang mendadak menambah kecurigaan bahwa kematian Made Pendi tidak semata akibat tenggelam.
“Kami sangat terpukul atas kepergian Made Pendi. Tapi yang membuat keluarga makin resah adalah banyaknya kejanggalan. Sepeda motor dan handphonenya hilang, tidak ditemukan di lokasi atau sekitarnya. Ini patut dicurigai,” kata Sidra saat dikonfirmasi, Senin (14/7).
Keluarga menduga korban bisa saja menjadi korban tindakan kriminal, seperti perampokan atau begal. Dugaan tersebut diperkuat oleh fakta bahwa barang-barang pribadi yang selalu dibawa korban sehari-hari raib tanpa jejak. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab kematian maupun perkembangan penyelidikan atas barang-barang yang hilang.
“Kami khawatir Made menjadi korban tindak kriminal. Apakah ini karena kecelakaan laut, terseret arus, atau ada tindakan kesengajaan, kami belum tahu. Tapi kami minta agar polisi mengusut ini secara serius,” tegas Sidra.
Hingga berita ini ditulis, jenazah korban masih berada di fasilitas forensik untuk keperluan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut. Belum ada kepastian kapan jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan.
Pihak keluarga berharap penuh pada upaya aparat kepolisian untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Made Pendi. Mereka menuntut transparansi dan kepastian hukum agar tidak ada lagi keluarga lain yang merasakan kehilangan tanpa jawaban.
“Kami tidak ingin berspekulasi, tapi kami butuh kejelasan. Ini bukan soal kecurigaan semata, tapi soal keadilan dan kepastian atas nasib anggota keluarga kami,” tutup Sidra.
Hingga kini, pihak Polres Karangasem belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil penyelidikan awal, termasuk hasil visum atau dugaan sementara penyebab kematian. Pihak media masih berupaya mengonfirmasi lebih lanjut perkembangan kasus ini kepada aparat berwenang.