Keluarga di Karangasem Kubur Korban Sabetan Taji: Tak Punya Firasat Buruk

Share:

Keluarga korban sabetan pisau taji siapkan upacara penguburan korban.
Keluarga korban sabetan pisau taji siapkan upacara penguburan korban.

KARANGASEM, BALINEWS.ID – Tangis pilu pecah di Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis. Keluarga besar I Nengah Sudana, pria 50 tahun, kini berbalut duka cita yang mendalam. Tak ada yang menyangka, hobi yang selama ini menjadi penopang hidup Sudana, justru merenggut nyawanya secara tragis di arena tajen Denpasar. Sebilah pisau taji yang menancap di perutnya menjadi saksi bisu kepergian mendiang.

Keranda telah disiapkan, sarana pemakaman mulai ditata. Sebuah ironi pahit bagi keluarga yang tak pernah menduga Sudana akan pergi secepat ini. “Memang sejak lama di sana mata pencahariannya,” tutur I Made Arjana, sepupu korban, dengan nada lirih. Sudana memang dikenal mencari rezeki dari pertunjukan adu ayam tersebut, sebuah profesi yang telah ia geluti bertahun-tahun.

BACA JUGA :  Gianyar Jajaki Kerja Sama E-Mobilitas dengan Yeonggwang-gun Korea Selatan

Sosoknya yang ramah dan mudah bergaul membuat Sudana memiliki banyak teman. Meski jarang pulang kampung – hanya dua kali setahun saat ada upacara keagamaan – ia tak pernah lupa menghubungi keluarganya di Karangasem. “Karena mendiang memang besar di Denpasar,” jelas Arjana, mengenang sosok ceria Sudana.

Di balik keceriaan itu, Sudana menyimpan perjuangan melawan penyakit asam lambung dan gangguan pernapasan. Ia bahkan pernah dirawat di rumah sakit. Namun, Sudana selalu pandai menyembunyikan sakitnya, tak ingin membebani orang lain dengan kesedihannya.

BACA JUGA :  Jero Mangku Cemas saat Badai Landa Batubulan, Setelah Dicek, Bale Gong Pura Dalem Taak Ambruk

Kini, Sudana meninggalkan tiga buah hati yang masih membutuhkan sosoknya sebagai tulang punggung keluarga. “Sebelum kejadian kami pihak keluarga tidak ada firasat apapun. Begitu saya mendapat kabar, saya langsung ke rumah sakit. Tapi saat sampai, dia sudah meninggal,” ucap Arjana, suaranya bergetar menahan tangis.

Keluarga kini berusaha mengikhlaskan kepergian Sudana, menerima takdir pahit ini sebagai sebuah musibah. “Kami menerima kejadian ini sebagai bagian dari musibah,” tutup Arjana, mencoba tegar di tengah badai kesedihan.

BACA JUGA :  Bali Diguyur Hujan Lebat, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

Temuan Nyoman Parta: Pengelola GWK Ingkar Janji, Berdalih Keamanan BADUNG, BALINEWS.ID – Polemik penutupan Jalan Lingkar Timur kawasan...
DENPASAR, BALINEWS.ID - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali kini tengah menyelidiki dugaan penerbitan ilegal 106 sertifikat tanah di kawasan...
BADUNG, BALINEWS.ID – Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta, turun langsung meninjau jalan akses warga di...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Luka akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Bali pada 9–10 September 2025 masih...

Breaking News

Berita Terbaru
IWO
GPS
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS