KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Seorang pedagang pasar Galiran, Ni Made Novi (36) yang sempat merasa menjadi korban hipnotis dan kehilangan uang Rp 500 ribu, buka suara. Novi juga meminta maaf atas pemahaman dirinya mengenai hipnotis.
Buka suara dilakukan setelah dia mendapatkan pemahaman dari Grand Master Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) AA. Lan Ananda, yang menemui Novi bersama Kabag Ops Polres Klungkung, Kompol Nyoman Budiasa.
Usai mendapatkan penjelasan dari Lan Ananda, Novi baru mengetahui jika apa yang menimpanya ialah kejahatan murni.
“Selama ini, seperti berita viral, ternyata hipnotis bukan begitu. Tyang nunas ampure, tyang klarifikasi,” ujar Novi melalui video yang diposting akun Polres Klungkung.
Kata Novi, hipnotis ternyata buat pikiran lebih tenang, memberikan aura positif bagi saya sendiri.
“Waktu kejadian, mungkin saya capek, kurang tidur, aktivitas dan kegiatan banyak,” ujarnya.
Dalam kondisi lelah, saat itu ia mungkin merasa kasihan dengan ibu terduga pelaku. “Saya juga sudah iklas. Kalau ibu (terduga pelaku, red) yang melihat video saya, ibu, kalau besok-besok, jangan lakukan hal tersebut kepada orang lain. Cari uang susah, jangan ibu kayak gitu, cari kerja halal, nanti hasil mengikuti,” tuturnya menasihati terduga pelaku. (bip)