DENPASAR, BALINEWS.ID – Gubernur Bali, Wayan Koster, menyambut baik langkah Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjalankan Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Bali. Program ini dinilai berperan penting dalam mempercepat upaya pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan stunting di masyarakat.
Dalam pertemuan di Jayasabha, Jumat (Sukra Pon, Julungwangi) 7 November 2025, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Dr. Ir. Tigor Pangaribuan, M.M., MBA., melaporkan langsung kepada Gubernur Koster bahwa percepatan program SPPG di Klungkung menunjukkan hasil signifikan, dengan empat dapur sedang dibangun, satu dalam tahap survei, dan 110 dapur telah beroperasi di seluruh Bali.
“Dari target 1.049.967 penerima manfaat, baru tercapai 275.127 orang. Targetnya seluruh dapur beroperasi penuh pada Februari 2026,” ujar Deputi Tigor, seraya menyampaikan apresiasi kepada Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu karena pelaksanaan SPPG di Bali telah mencapai 30 persen.
Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Koster meminta agar BGN juga menyiapkan langkah antisipatif terhadap kemungkinan kekurangan bahan pangan selama pelaksanaan program. Koster yang dikenal sebagai penggagas Ekonomi Kerthi Bali ini berharap agar Badan Gizi Nasional untuk meningkatan serapan pangan lokal dengan memanfaatkan sayur mayur, telor, ikan, ayam, hingga buah-buahan produk lokal Bali sebagai bahan utama dalam program ini.
“Hasil pertanian kita di Bali sangat cukup untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), jadi serapan pangan lokal Bali harus ditingkatkan dalam program ini,” tegas Koster. Pernyataan tersebut mendapat sambutan positif dari Deputi Tigor Pangaribuan.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala dan Kasubag TU KPPG Denpasar, serta Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Bali. (*)

