KPAD Bali Soroti Aksi Siswa SD Akhiri Hidup, Ajak Semua Pihak Introspeksi dan Bertindak

Share:

Komisioner Bidang Pendidikan KPAD Bali Made Ariasa mengajak semua pihak melindungi anak.
Komisioner Bidang Pendidikan KPAD Bali Made Ariasa mengajak semua pihak melindungi anak.

BANGLI, BALINEWS.ID  Peristiwa tragis meninggalnya seorang siswa sekolah dasar di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, karena dugaan bunuh diri kembali mengguncang masyarakat. Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali menyatakan keprihatinan mendalam dan mengajak semua pihak untuk tidak hanya berduka, tetapi juga mulai bergerak aktif dalam upaya pencegahan.

Komisioner Bidang Pendidikan KPAD Bali, Made Ariasa, menegaskan bahwa kasus-kasus serupa sebenarnya sudah beberapa kali terjadi di Bali, namun sayangnya masih banyak yang menganggap peristiwa ini sebagai “takdir” atau “jalan hidup” semata, tanpa mau menggali penyebab mendasarnya.

BACA JUGA :  Pohon Tumbang Timpa 4 Palinggih di Pura Danu Kuning Bangli, Kerugian Ratusan Juta

“Tak ada asap jika tidak ada api. Tidak ada akibat tanpa sebab. Anak tidak akan memilih untuk mengakhiri hidupnya tanpa ada latar belakang tertentu. Maka tugas kitalah, mulai dari keluarga, masyarakat, tokoh-tokoh, hingga pemerintah dan aparat, untuk mencari tahu kenapa itu bisa terjadi,” ujar Ariasa.

Ia menambahkan, pencarian penyebab bukan untuk saling menyalahkan, melainkan demi menemukan akar masalah agar solusi bisa dirumuskan, terutama untuk mencegah agar kasus serupa tidak terus terulang.

BACA JUGA :  Bakso Masno Kintamani Lempar Mie ke Pembeli, Ini Klarifikasi Pedagang

Berdasarkan kunjungan langsung KPAD Bali ke berbagai kasus sebelumnya, ditemukan bahwa banyak anak-anak yang mencoba atau melakukan bunuh diri memiliki latar belakang kekerasan—baik fisik, psikologis, maupun dalam bentuk diskriminasi dan bullying. Potensi kekerasan ini seringkali tidak disadari terjadi di rumah, sekolah, atau lingkungan bermain anak.

“Sudah saatnya kita semua, tanpa terkecuali, lebih peka dan mau belajar bersama. Mulailah dari lingkungan terdekat kita—keluarga. Jadilah pendengar yang baik bagi anak, bukan hanya hakim. Jangan biarkan mereka merasa sendirian,” pesan Ariasa.

BACA JUGA :  Cerita Korban Nyaris Kena Pohon Tumbang, Syok Jatuh di Sebelah Lengan

KPAD Bali juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika melihat tanda-tanda anak yang mengalami tekanan mental, serta meminta sekolah dan lembaga pendidikan lebih aktif dalam menciptakan ruang aman dan ramah anak. (bip)

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

GIANYAR, BALINEWS.ID – Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Gianyar. Hingga pertengahan April 2025,...

BALINEWS.ID – Sebelum memulai proses belajar, umat Hindu dianjurkan untuk memanjatkan doa. Dengan berdoa, diharapkan pelajar atau mahasiswa...

BALINEWS.ID – Tri Sandya merupakan salah satu bentuk persembahyangan harian umat Hindu, khususnya di Bali. Mengutip laman resmi...

BALINEWS.ID – Lagu “Indonesia Raya” ciptaan Wage Rudolf Supratman sejatinya memiliki tiga stanza. Untuk pertama kalinya, lagu ini...

Breaking News

Berita Terbaru
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS