BALINEWS.ID – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong pemerataan wisata di Bali dan sekitarnya melalui penyelenggaraan pameran Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang digelar di ICON, Sanur, pada 18–19 Oktober 2025. Pameran ini secara khusus mempromosikan destinasi wisata unggulan di Buleleng–Jembrana–Banyuwangi.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya promosi program pariwisata Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara (3B) guna mendistribusikan wisatawan yang selama ini masih banyak terkonsentrasi di Bali bagian selatan seperti Denpasar, Gianyar, dan Badung.
“Kami berharap pameran BBWI di Sanur dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap daya tarik wisata di tiga kabupaten tersebut, sekaligus membuka peluang kerja sama bisnis bagi pelaku industri pariwisata,” ujar Made di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenpar dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 23 pelaku industri pariwisata ikut berpartisipasi, terdiri dari pengelola akomodasi, desa wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta agen perjalanan dan operator tur. Dua online travel agent (OTA) mitra Co-Branding Wonderful Indonesia, yaitu Atourin dan Aero Globe Indonesia, juga turut berpartisipasi.
Daya tarik utama pameran ini ialah promosi desa wisata unggulan, antara lain Desa Wisata Manistutu dan Medewi di Jembrana, Desa Wisata Sambangan dan Sudaji di Buleleng, serta Desa Wisata Kemiren, Tamansari, dan Gombengsari di Banyuwangi.
Menurut Made, desa wisata memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi daerah melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), promosi budaya, serta pelestarian alam.
Pemilihan Sanur sebagai lokasi pameran juga dinilai strategis karena kawasan ini menjadi titik temu wisatawan domestik dan mancanegara, dengan dukungan infrastruktur pariwisata yang lengkap.
“Sanur dikenal sebagai destinasi internasional yang mampu menyatukan wisatawan dari berbagai latar belakang. Melalui pameran ini, kami ingin memperkenalkan destinasi 3B kepada lebih banyak wisatawan,” tambah Made.
Kemenpar menargetkan kegiatan ini dapat mendukung capaian 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara dan 14–15 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2025, sekaligus meningkatkan spending dan memperpanjang masa tinggal wisatawan.
Selain pameran B2C, acara BBWI di Sanur juga menampilkan pertunjukan budaya khas daerah seperti Rinting Pitu dari Jembrana, Tari Trunajaya dari Buleleng, serta Tari Gandrung, Tari Aji Jaran Goyang, dan Tari Jaranan Buto dari Banyuwangi. (*)
