INTERMESO, Balinews.id – Permainan papan legendaris Monopoli kini hadir dengan sentuhan lokal yang kental. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan edisi spesial bertema Bali yang dirilis pada 9 Mei 2025 lalu. Edisi ini dikembangkan sebagai media kreatif untuk memperkenalkan kekayaan budaya, destinasi wisata, dan kuliner khas Pulau Dewata kepada masyarakat dalam bentuk yang menyenangkan dan edukatif.
Peluncuran edisi ini dilakukan melalui kerja sama antara Kemenparekraf, Monopoly, dan Winning Moves, dan diselenggarakan di Maya Ubud Resort & Spa. Menariknya, ini adalah kali pertama Monopoli mengangkat sebuah wilayah di Indonesia sebagai tema utama permainan papan mereka.
Dalam versi ini, pemain akan diajak berpetualang menyusuri destinasi-destinasi terkenal di Bali, seperti Sungai Ayung, Tirta Empul, Gunung Batur, dan sawah berundak Subak Jatiluwih yang telah menjadi situs warisan dunia UNESCO. Tak hanya wisata alam, kuliner khas Bali seperti ayam betutu dan nasi goreng juga dimasukkan ke dalam elemen permainan sebagai bagian dari pengalaman budaya.
Monopoli edisi Bali tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga mengandung unsur edukasi. Misalnya, terdapat kartu perintah yang mewajibkan pemain membayar biaya untuk perawatan pura atau pemulihan situs budaya. Ada juga instruksi yang mengharuskan pemain ikut serta dalam aksi bersih-bersih pantai, yang menjadi simbol pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian budaya.
Kemenparekraf berharap dengan diluncurkan permainan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan asing sekaligus memperkenalkan kekayaan Indonesia secara menyenangkan dan interaktif. Permainan ini dirancang agar bisa dimainkan oleh berbagai usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya pariwisata berkelanjutan sejak dini. (*)