TABANAN, BALINEWS.ID – Suasana bedeng proyek milik PT Aditya Karya Mandiri (AKM) di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, mendadak mencekam pada Minggu (16/11/2025) malam. Seorang pekerja bernama Giarto tewas bersimbah darah usai terlibat cekcok yang berujung pembacokan dengan dua rekan satu bedengnya, Moh. Nasihul Amin dan Budi Santoso, yang kini ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Dewa Made Pramantara ketika dikonfirmasi Jumat (21/11/2025) membenarkan insiden tersebut. “Kedua pelaku sudah diamankan, mereka merupakan rekan korban sesama buruh,” ujarnya.
Peristiwa bermula sekitar pukul 19.00 WITA saat empat pekerja yakni Nasihul, Budi, saksi bernama Ifan, dan korban Giarto, membeli kebutuhan sembako serta dua botol arak Bali. Usai kembali ke bedeng, mereka duduk bersama untuk minum, namun hanya Ifan yang tidak ikut menenggak minuman keras tersebut. Setelah dua botol arak habis, Giarto mengajak Nasihul membeli satu botol tambahan menggunakan uang miliknya.
Saat kembali dan melanjutkan minum, empat teman Giarto menghampiri dan ikut bergabung. Kondisi Giarto yang sudah terlihat mabuk membuat suasana memanas. Ia disebut melontarkan kata-kata menantang dan mengajak Nasihul berkelahi, namun ajakan tersebut tidak diladeni. Tak lama kemudian, Giarto bangkit dan menuju bedeng, diikuti Nasihul dan Budi. Di dalam bedeng, korban Giarto mengambil sebilah sabit dari dalam tasnya.
Melihat hal itu, Nasihul panik dan segera memperingatkan teman-temannya sebelum bersembunyi di balik bedeng. Sekitar pukul 23.00 WITA, Giarto mendatangi lokasi mereka minum sambil membawa sabit. Budi berusaha mencegah, namun Giarto tetap naik ke bedeng lalu menyerang Ifan hingga mengenai telapak kaki kanannya. Ifan spontan melawan sambil berteriak minta tolong.
“Tersangka Budi kemudian berusaha merebut sabit tersebut dari tangan Giarto dan sempat terkena bacokan di bagian kepala,” tambah Kapolsek.
Budi kemudian ikut berusaha merebut sabit, namun justru terkena bacokan di kepala. Terpicu emosi, Budi akhirnya berhasil merebut senjata tersebut dan membacok Giarto berulang kali hingga korban tersungkur bersimbah darah. Menyusul suara teriakan, Nasihul datang ke lokasi dan melihat Giarto sudah terkapar. Dalam kondisi emosi, ia turut memukul korban menggunakan balok kayu satu kali ke bagian dagu.
Setelah kejadian, Nasihul sempat menanyakan kondisi Ifan yang terluka sebelum mencoba kabur ke arah pintu gerbang, sementara Budi melarikan diri ke belakang bedeng. Ifan tetap berada di bedeng untuk mengobati lukanya.
Korban Giarto telah dibawa ke fasilitas kesehatan, sementara dua tersangka kini diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. (*)



