Polda Metro Jaya Tangkap Seorang Pria yang Merupakan Sosok Dibalik Hacker Bjorka

Polda Metro Jaya Tangkap Seorang Pria yang Merupakan Sosok Dibalik Hacker Bjorka (sumber foto: Polda Metro Jaya)

NASIONAL, BALINEWS.ID – Seorang pria berinisial WFT (22 tahun) yang mengaku sebagai peretas dengan nama akun Bjorka ditangkap oleh tim Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.

Penangkapan dilakukan di kediamannya yang berada di Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.

Penangkapan ini bermula dari laporan sebuah bank swasta yang mengalami peretasan data nasabah bank.  Peretasan itu dilakukan oleh seorang hacker yang dikenal dengan nama “Bjorka” di dunia maya. Dalam unggahannya, pelaku mengklaim telah berhasil meretas dan memperoleh data milik jutaan nasabah bank tersebut.

BACA JUGA :  Berkunjung ke India, Presiden Prabowo Sepakati Kerjasama di Berbagai Bidang

Pelaku dengan menggunakan akun X @bjorkanesiaa mengklaim telah meretas akun nasabah bank tersebut.

“Itu memposting dengan tampilan salah satu akun nasabah bank swasta dan mengirimkan pesan juga ke akun resmi bank tersebut dan mengklaim bahwa sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah,” jelas Kepala Subdirektorat IV Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco.

Menurut AKBP Herman Edco, pengungkapan kasus ini merupakan hasil penyelidikan intensif selama sekitar enam bulan. Polisi menelusuri aktivitas digital pelaku termasuk unggahan dan transaksi mencurigakan di forum-forum ilegal di dark web.

BACA JUGA :  Bocoran Besaran Subsidi Upah yang Akan Diterima Pekerja Gaji Dibawah Rp3,5 Juta

WFT mengakui bahwa dirinya telah membobol data sekitar 4,9 juta nasabah dan berniat menjualnya di pasar gelap digital. Ia juga diduga mencoba memeras pihak bank sebagai bagian dari motif utamanya.

Diungkapkan dalam konferensi pers, Kamis (2/10/25), diungkapkan bahwa pelaku mulai aktif melakukan aksinya sejak tahun 2020. Ia menggunakan beberapa identitas daring, antara lain Bjorka, Skywave, Shint Hunter, dan Opossite 6890, yang digunakan untuk komunikasi dan transaksi jual beli data.

Selain sektor perbankan, pelaku juga mengklaim memiliki akses terhadap data milik perusahaan di bidang kesehatan dan institusi lainnya di Indonesia. Seluruh transaksi dilakukan menggunakan mata uang kripto agar sulit dilacak.

BACA JUGA :  Presiden Prabowo Dorong Pengolahan Sampah Jadi Energi, Proyek Dimulai di Tujuh Wilayah

Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menambahkan bahwa pihak kepolisian masih mendalami jumlah pasti data yang telah dijual, identitas para korban, serta aliran dana yang dihasilkan dari kejahatan ini.

“Penyidikan masih berlanjut untuk memastikan besaran data yang diperjualbelikan, siapa saja korbannya, dan jumlah keuntungan yang diterima pelaku,” tegas AKBP Fian Yunus. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

BALINEWS.ID, DENPASAR – Ancaman krisis sampah di Bali dinilai berada di titik kritis menjelang 23 Desember 2025. Akademisi...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID — Seorang pria yang sebelumnya dilaporkan meninggalkan tempat tinggalnya di kawasan Bedeng Proyek Penginapan, Banjar...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID — Rencana pembangunan Pelabuhan Kusamba di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, kembali diuji. Meskipun laporan akhir studi...
BANGLI, BALINEWS.ID – Untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di kawasan Desa Batur, Unit Lalu Lintas Polsek Kintamani...