NASIONAL, BALINEWS.ID – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) resmi dibuka di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (28/10/25).
Mengusung tema “Peran IWO dalam Elaborasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan peran wartawan online dalam perjalanan bangsa menuju satu abad kemerdekaan Indonesia.
Hadir dalam pembukaan, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim mewakili Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, serta para pengurus wilayah IWO dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ketua Panitia Rakernas III, M. Fajri Siregar, mengaku haru dan bangga atas terselenggaranya agenda nasional ini meski dihadang berbagai tantangan.
“Speechless karena dari awal merencanakan Rakernas ini sungguh banyak hambatan, bahkan sampai detik terakhir. Tapi kami yakin, tidak ada pelaut hebat yang lahir dari laut yang tenang. Ini menjadi pembakar semangat kita untuk terus maju,” ujar Fajri.
Rakernas kali ini diikuti 140 peserta dari 12 Pengurus Wilayah (PW) IWO, serta beberapa PW lain yang tengah mempersiapkan diri untuk bergabung. Fajri optimistis langkah IWO untuk menjadi konstituen Dewan Pers semakin dekat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP IWO Teuku Yudhistira Adi Nugraha menekankan pentingnya peran wartawan online di era revolusi digital yang serba cepat dan terbuka.
“Kita hidup di tengah perubahan besar peradaban manusia. Revolusi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, bahkan berpikir. Di era ini, setiap orang dapat menjadi sumber informasi, dan setiap detik berita baru lahir di genggaman tangan kita,” katanya.
Menurut Yudhistira, derasnya arus informasi saat ini membuat publik sering kesulitan membedakan fakta dan opini. Di sinilah peran strategis wartawan online sebagai penjaga akal sehat publik.
“Media sosial melahirkan kebebasan, tetapi juga kebisingan. Wartawan online bukan sekadar pelapor peristiwa, tetapi penjaga akal sehat publik,” tegasnya.
Ia menambahkan, tema Rakernas kali ini bukan sekadar slogan, melainkan refleksi mendalam terhadap tanggung jawab media dalam mendukung Asta Cita.
“IWO memiliki tanggung jawab moral untuk mengelaborasi nilai-nilai Asta Cita melalui narasi jurnalistik yang mencerahkan dan mempersatukan bangsa,” ujarnya.
Dalam arahannya, Yudhistira menegaskan pentingnya menjaga soliditas organisasi dengan semangat “IWO Bersatu, Berkarya, Berintegritas.”
“Bersatu berarti menjaga soliditas internal. Berkarya berarti melahirkan karya jurnalistik yang bermutu. Berintegritas berarti menempatkan kebenaran di atas kepentingan apa pun,” jelasnya.
Ia juga mengutip pesan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” yang disebutnya sebagai pengingat agar insan IWO terus memperkuat kolaborasi lintas sektor tanpa kehilangan independensi.
Rakernas III IWO diharapkan menghasilkan keputusan strategis untuk memperkuat kapasitas anggota dalam menghadapi tantangan jurnalisme digital. Selain meningkatkan profesionalisme, IWO juga berkomitmen memperluas peran dalam literasi media dan pemberantasan hoaks.
“Mari kita buktikan bahwa wartawan online bukan hanya pencatat sejarah, tetapi penulis masa depan bangsa. Dengan semangat IWO Bersatu, Berkarya, Berintegritas, kita bangun jurnalisme yang mencerahkan, memperkuat demokrasi, dan menegakkan nilai kemanusiaan,” pungkas Yudhistira. (*)
