SEMARAPURA, BALINEWS.ID — Rencana pembangunan Pelabuhan Kusamba di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, kembali diuji. Meskipun laporan akhir studi kelayakan (feasibility study/FS) telah rampung dan dipaparkan di Ruang Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (12/12/2025), hasil kajian tersebut menyebut proyek ini hanya “layak bersyarat”, dengan catatan khusus pada persoalan pembebasan lahan yang hingga kini belum tuntas.
Dalam paparan tim penyusun FS Universitas Udayana yang dipimpin Ida Bagus Putu Adnyana, ditegaskan bahwa ketersediaan lahan bersertifikat menjadi syarat mutlak agar pembangunan pelabuhan dapat dilanjutkan. Status lahan yang saat ini masih bercampur, mulai dari tanah Puskeswan, aset Pemprov Bali yang difungsikan sebagai Balai Benih Udang Galah (BBUG), hingga beberapa bidang yang belum bersertifikat, dinilai menjadi titik krusial yang harus segera dibereskan.

Masyarakat, khususnya warga Nusa Penida, telah lama menunggu pembangunan pelabuhan barang ini. Keberadaan fasilitas pelabuhan dinilai dapat membantu menekan inflasi dan mempercepat distribusi logistik. Namun, ketidakjelasan penataan lahan dikhawatirkan dapat kembali menunda realisasi pembangunan.
Bupati Klungkung I Nyoman Satria menegaskan bahwa koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali terus dilakukan. Ia memastikan lahan yang belum tersertifikasi akan kembali diusulkan. “Total lahan sekitar empat hektare. Tanah yang belum bersertifikat akan kami usulkan lagi agar memenuhi syarat pembangunan,” kata Bupati Satria.
Di sisi lain, desain pelabuhan dirancang untuk dapat melayani kapal jenis ferry dan roro, serta mendukung distribusi barang ke Nusa Penida maupun ke daerah lain, seperti Lombok dan Banyuwangi. Termasuk di dalamnya kemungkinan pembangunan fasilitas docking kapal.
Kendati demikian, proyek strategis ini masih menghadapi rentetan tahapan panjang. Ketua Tim FS, Ida Bagus Adnyana menjelaskan, penyusunan FS baru rampung pada 2025, dilanjutkan dengan review DLKr/DLKp dan penyelesaian rekomendasi teknis pada 2026. Sementara proses sertifikasi lahan dijadwalkan berlangsung antara Juni hingga Oktober 2026. Survei Investigasi Desain (SID) dan penyusunan Detail Engineering Design (DED) baru akan berjalan pada 2027, bersamaan dengan studi lingkungan. Penetapan lokasi pelabuhan oleh Kementerian Perhubungan ditargetkan baru dapat diperoleh pada akhir 2027.
Dengan banyaknya tahapan dan catatan kelayakan yang harus dipenuhi, pembangunan Pelabuhan Kusamba kembali dipertanyakan kesiapan fondasinya. (*)

