GIANYAR, BALINEWS.ID – Nama I Made “Agus” Mahayastra kembali mencuat sebagai tokoh sentral pembangunan Kabupaten Gianyar. Politikus asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini telah melewati perjalanan panjang dalam karier politiknya di bawah naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kariernya dimulai sebagai anggota DPRD Gianyar dan sempat menduduki jabatan strategis sebagai Ketua DPRD. Popularitasnya melonjak ketika ia terpilih sebagai Wakil Bupati Gianyar mendampingi Bupati Anak Agung Gde Bharata dari Puri Agung Gianyar. Dalam struktur partai, Agus juga dipercaya menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Gianyar.
Usai masa jabatan Agung Bharata berakhir, Agus Mahayastra naik sebagai Bupati Gianyar, didampingi oleh Wakil Bupati Anak Gde Agung Mayun—adik kandung dari Agung Bharata. Pasangan ini dikenal dengan sebutan “Paket AMAN” (Agus Mahayastra–Agung Mayun).
Selama periode pertama kepemimpinannya, Agus Mahayastra meluncurkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk program layanan kesehatan gratis untuk pasien kelas III di RSUD Sanjiwani Gianyar, serta pembangunan Pasar Rakyat Gianyar dan revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang kini menjadi ikon ekonomi daerah.
Kesuksesan Agus juga diiringi dengan lonjakan karier keluarganya. Sang istri, Ida Ayu Surya Adnyani, yang berstatus sebagai ASN di lingkungan Pemkab Gianyar, menapaki jenjang birokrasi dari Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) hingga akhirnya dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kabupaten Gianyar.
Tak hanya itu, di periode keduanya sebagai Bupati (2025–2030), Agus juga mencatatkan tonggak baru dalam sejarah keluarga. Putri sulungnya, Putu Diah Pradnya Maharani, yang merupakan lulusan perguruan tinggi di Singapura, mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Bali untuk Dapil Gianyar. Ia berhasil lolos dengan raihan suara tertinggi di dapil tersebut.
Kini, di periode kedua kepemimpinannya, Agus Mahayastra kembali menggagas proyek besar: pembangunan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Gianyar di kawasan eks GOR Kebo Iwa. GOR tersebut direncanakan akan dipindahkan ke Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar. Sementara kantor Bupati yang lama akan dialihfungsikan menjadi Balai Kota Gianyar, mirip konsep Balai Kota DKI Jakarta.
Saat pelantikan Paket Aman pada Februari 2025 lalu, Agus Mahayastra menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan peta jalan pembangunan Gianyar selama satu dekade. “Kami akan mewujudkan dan melanjutkan pembangunan Gianyar berdasarkan rencana yang telah kami susun. Kami yakin ini akan membawa Gianyar semakin maju,” ujarnya, dikutip dari Kantor Berita Antara. (*)