Tersandung Kasus Dana Komite, Kepala SMK Negeri 1 Klungkung Segera Disidang

Share:

Kepala SMKN 1 Klungkung ditahan oleh jaksa atas dugaan penyalahgunaan dana komite sekolah.
Kepala SMKN 1 Klungkung ditahan oleh jaksa atas dugaan penyalahgunaan dana komite sekolah.

KLUNGKUNG, BALINEWS.ID – Kasus dugaan korupsi pengelolaan dana komite di SMK Negeri 1 Klungkung memasuki babak baru. Kepala sekolah I Wayan Siarsana yang telah ditetapkan sebagai tersangka, segera disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Denpasar.

Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Klungkung resmi menyerahkan tersangka beserta barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum. Proses pelimpahan ini menandai dimulainya persiapan sidang dengan penyusunan surat dakwaan.

“Sebelumnya, pada Selasa (10/6), Penuntut Umum telah menyatakan berkas perkara lengkap atau P-21. Kini kami tengah menyusun dakwaan dan akan segera melimpahkan kasus ini ke Pengadilan Tipikor Denpasar,” jelas Kepala Kejari Klungkung, Lapatawe B. Hamka, dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kejari Klungkung.

BACA JUGA :  Kandang Ayam di Banjarangkan Hangus Terbakar, Pemilik Rugi Hingga Rp 2 Miliar

Dalam kesempatan tersebut, Hamka juga mengungkapkan bahwa pengurus komite sekolah telah mengembalikan dana sebesar Rp30 juta yang diduga berkaitan dengan kasus ini. “Dana itu dikembalikan karena dirasakan bukan hak mereka. Para pengurus komite kami periksa sebagai saksi,” ujarnya.

Kasus ini bermula dari penyelidikan atas dugaan penyimpangan pengelolaan dana komite dan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Negeri 1 Klungkung selama periode 2020–2022. Pada Rabu (30/4), Kejari Klungkung menetapkan I Wayan Siarsana sebagai tersangka dan langsung menahannya demi kelancaran proses hukum, menghindari risiko pelarian, penghilangan barang bukti, atau pengulangan tindak pidana.

BACA JUGA :  Bali Nyaris Kebobolan Narkoba Jenis Blue Safir yang Dibawa Wanita Ukraina

Siarsana diduga menyalahgunakan kewenangannya dengan beberapa modus, termasuk merekayasa komposisi anggota komite sekolah. Ia menunjuk pegawai kontrak untuk menduduki posisi strategis seperti sekretaris dan bendahara komite, tanpa proses pemilihan yang transparan.

Selain itu, besaran iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang dipungut dari siswa ditentukan berdasarkan praktik tahun sebelumnya, tanpa mengacu pada kebutuhan riil. Kegiatan-kegiatan sekolah justru disusun belakangan untuk menyesuaikan dengan jumlah dana yang telah ditetapkan lebih dulu.

“RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dari dana komite pun diubah secara sepihak oleh tersangka tanpa melibatkan rapat bersama komite,” tambah Hamka.

BACA JUGA :  Polri Ungkap Sindikat Pembobolan Rekening Dormant di Bank BUMN Senilai Rp204 Miliar, Pelakunya Ternyata Orang Dalam

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

NASIONAL, BALINEWS.ID - Ketua Umum Wartawan Online (IWO), H. Teuku Yudhistira, menyesalkan langkah Istana Kepresidenan yang mencabut kartu...
NASIONAL, BALINEWS.ID - Viral aksi pencabutan ID Card milik reporter CNN Indonesia kini membuat Dewan Pers turun tangan...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Upaya meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga citra pariwisata Bali mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Menteri...
NASIONAL, BALINEWS.ID – Keputusan pencabutan kartu identitas pers milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh Biro Pers Sekretariat...

Breaking News

Berita Terbaru
IWO
GPS
MDA
SMA
AS
LSD
GWK
BBM
P3K
BSU
DLH
OTA
CSR
BK
HIV
ABK
Teh
LPG
SIM
PNS
NTT
STT
PBB
PON
Bir
PMI
DIY
SBY
BCL
Art
SMP
PAW
IKN
PHK
NIK
USG
Pil
ATM
atv
DPR
AHY
kos
PSN
IU
PKB
ASN
KPK
BNN
PAD
TKP
KAI
SEO
BSN
Tas
lpd
5km
Run
Sar
UKT
tni
bkk
PLN
api
KTP
KEK
MoU
Kue
WNA
PMK
BPS