Tiga Tari Sakral Iringi Pelebon Ida Pedanda Kediri di Selat Peken Bangli, Ini Maknanya

Tari Sambah iringi puncak pelebon Ida Pedanda Kediri di Selat Peken, Bangli.
Tari Sambah iringi puncak pelebon Ida Pedanda Kediri di Selat Peken, Bangli.

BANGLI, BALINEWS.ID – Suasana khidmat dan penuh taksu menyelimuti Banjar Selat Peken, Desa Susut, Kecamatan Bangli, Selasa (5/8/2025), saat prosesi Pelebon atau kremasi suci terhadap jenazah Ida Pedanda Putu Kediri digelar. Upacara sakral ini diiringi oleh tiga tarian sakral yang menjadi simbol penghormatan dan pelepasan atma menuju alam suci.

Prosesi Pelebon dimulai sekitar pukul 12.30 WITA, saat posisi matahari mulai miring di langit. Tiga tarian sakral — Rejang Renteng, Tari Sambah, dan Tari Baris Pertiwa — mengiringi jalannya upacara, masing-masing membawa makna spiritual yang dalam.

BACA JUGA :  Akses Wisatawan Dibatasi Selama Piodalan Padudusan Alit di Pura Goa Lawah

Tari Sambah, atau disebut juga pangendag jalan, merupakan tari persembahan khas dalam upacara Pitra Yadnya seperti Ngaben atau Nguning. Tarian ini menjadi wujud penghormatan kepada roh leluhur dan bertujuan menuntun perjalanan atma menuju moksha atau swarga loka.

Tari Rejang Renteng dan Baris Pertiwa pun menambah kesakralan pelepasan, menjadi simbol pemuliaan dan keberanian atma dalam menempuh perjalanan ke alam niskala.

Kehadiran warga memadati jalur prosesi dari pelataran Geriya hingga ke tempat pelebon. Sejumlah tokoh adat, prajuru desa, dan prajuru banjar adat dari berbagai wilayah turut hadir memberikan penghormatan terakhir. Termasuk perwakilan dari Banjar Selat Tengah, Selat Kaja Kauh, serta undangan dari desa adat se-Kabupaten Bangli.

BACA JUGA :  Gianyar Tuan Rumah ASPAC 2025, Ratusan Bonsai Dunia Dipamerkan di Alun-alun

Perwakilan Geriya sekaligus tokoh masyarakat Selat Peken, Ida Bagus Stiti Arcana, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh elemen masyarakat adat.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para prajuru adat, banjar adat Selat Peken, juga dari Selat Tengah dan Selat Kaja Kauh, serta seluruh undangan dari desa adat se-Bangli. Kami memohon maaf jika sambutan kami kurang berkenan. Semoga upacara Pelebon Ida Betara Lepas ini berjalan lancar dan mendapat restu dari Ida Sang Hyang Widhi,” ujarnya penuh haru.

BACA JUGA :  Hilang Seharian di Bukit Amed, WNA Prancis Ditemukan di Bawah Jurang

Pelebon Ida Pedanda Putu Kediri ini tidak hanya menjadi momen duka dan penghormatan terakhir, tetapi juga memperlihatkan kekuatan kebersamaan masyarakat adat dalam menjaga warisan budaya dan spiritual Bali. Ribuan warga hadir sebagai bentuk bhakti dan penghormatan kepada sosok Ida Pedanda yang semasa hidupnya dikenal sebagai sulinggih panutan di wilayah Bangli.

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Breaking News

Informasi Lowongan Pekerjaan Terbaru Hari Ini

Baca Lainnya

Eks Perbekel Tusan Divonis 2,5 Tahun Penjara Terkait Kasus Korupsi APBDes SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Majelis Hakim Pengadilan Tipikor...
BULELENG, BALINEWS.ID - Kasus dugaan pemalsuan dokumen terkait penguasaan tanah negara di kawasan “Bukit Ser”, Desa Pemuteran, Kecamatan...
NUSA PENIDA, BALINEWS.ID – Polsek Nusa Penida kembali menorehkan prestasi dalam pengungkapan tindak kriminalitas di wilayah hukumnya. Melalui...
JEMBRANA, BALINEWS.ID - Peristiwa tragis terjadi di aliran Sungai Bilukpoh, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana,...