VIRAL, BALINEWS.ID – Sebuah modus penipuan baru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini tengah marak terjadi dan menjadi perhatian publik.
Informasi ini pertama kali mencuat lewat unggahan akun Instagram @jktgo, yang mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menerima panggilan dari nomor tak dikenal.
“Jadi cowonya cici @jktgo akhir-akhir ini sering dapat telepon dari unknown number,” tulis akun tersebut.
Telepon yang digunakan oleh penipu tersebut dikatakan menggunakan nomor yang berbeda-beda.
“Nah setiap diangkat kan jawab ‘halo’ itu langsung dimatiin sama si unknown number. Nah habis itu kita cari-cari tau ternyata ada modus baru, jadi penipu rekam suara ‘halo’ kita lalu nanti diedit pakai AI,” lanjutnya.
Dalam modus ini, pelaku penipuan akan menelepon calon korban dan merekam suara mereka saat menjawab telepon dengan kata sederhana seperti “halo.” Meskipun terdengar sepele, rekaman singkat ini ternyata cukup untuk dimanfaatkan oleh teknologi AI guna meniru suara korban secara meyakinkan.
Suara hasil tiruan tersebut kemudian digunakan oleh pelaku untuk mengelabui orang-orang terdekat korban,seperti keluarga atau teman dengan berpura-pura mengalami kondisi darurat dan meminta sejumlah uang. Teknik manipulatif ini memanfaatkan kepercayaan dan kepanikan orang-orang terdekat agar mereka segera mentransfer dana tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.
Untuk menghindari menjadi korban penipuan ini, usahakan untuk tidak sembarangan menjawab panggilan dari nomor tidak dikenal.
Selalu lakukan verifikasi identitas penelepon menggunakan aplikasi pelacak nomor misalnya getcontact atau dengan mengirim pesan terlebih dahulu sebelum mengangkat panggilan.
Waspada jika menerima permintaan uang secara mendadak, terutama yang mengatasnamakan keluarga atau teman dalam situasi darurat. Lakukan pengecekan ganda sebelum mengambil keputusan.
Teknologi AI yang seharusnya membantu kehidupan manusia kini disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Kesadaran digital dan kehati-hatian menjadi kunci utama agar kita tidak menjadi korban berikutnya. (*)