SEMARAPURA, BALINEWS.ID — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Klungkung terus berinovasi dalam memberdayakan warga binaan (WB). Terbaru, lembaga pemasyarakatan ini meluncurkan Taman Ketahanan Pangan “Mahottama”, yang diresmikan pada Senin (3/11/2025) di area brandgang selatan Rutan Klungkung.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Bali, Decky Nurmansyah, Staf Ahli Bupati Klungkung Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, I Gusti Ketut Suardika, yang mewakili Bupati Klungkung, serta sejumlah pejabat dari Bapas Karangasem dan Yayasan Bebas Selamat Indonesia (YBSI).
Kepala Rutan Klungkung, Alviantino Riski Satriyo, menjelaskan bahwa taman tersebut merupakan hasil optimalisasi lahan sempit yang sebelumnya digunakan sebagai gudang barang bekas. Kini, area seluas 85 meter persegi itu disulap menjadi taman hijau produktif dengan berbagai tanaman sayuran seperti cabai, tomat, bayam, pakcoy, mentimun, dan semangka.
“Kami memanfaatkan lahan yang ada dengan sistem tanam monokultur dan vertikultur. Semua proses, mulai dari penanaman hingga perawatan, dilakukan oleh warga binaan bersama petugas Rutan,” ujar Alviantino.
Ia menegaskan, program ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Pembukaan taman ditandai dengan penanaman bibit cabai oleh para pejabat dan undangan. Alviantino berharap taman ini bisa menjadi contoh nyata bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari lingkungan terkecil.
“Dengan kuatnya ketahanan pangan, maka akan berdampak langsung terhadap kesehatan dan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, I Gusti Ketut Suardika menyampaikan apresiasi atas langkah kreatif Rutan Klungkung. Menurutnya, program ini selaras dengan semangat Mahottama — semboyan Kabupaten Klungkung yang berarti paling utama dan seimbang.
“Ini langkah positif dan sangat bermanfaat. Pemerintah Daerah siap mendukung pengembangan program ini agar bisa memberi manfaat bagi warga binaan dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan berbagai hasil program pembinaan kemandirian Rutan Klungkung, seperti kerajinan tangan dari koran bekas, sablon pakaian, serta inovasi pupuk cangkang telur “Garda Echo Shell”, yang menarik perhatian Kakanwil Ditjenpas Bali.
Decky Nurmansyah memuji inovasi tersebut karena mampu mengubah limbah dapur menjadi produk ramah lingkungan bernilai guna.
“Produk seperti pupuk cangkang telur ini sangat potensial. Selain bermanfaat bagi tanaman, juga mendukung kelestarian lingkungan. Kami siap membantu memasarkan produk ini ke Lapas dan Rutan di seluruh Bali,” tegasnya.
Dengan berbagai inovasi tersebut, Rutan Klungkung menunjukkan komitmennya untuk terus menciptakan program pembinaan produktif yang bermanfaat bagi warga binaan, masyarakat, dan lingkungan. (*)

