NASIONAL, BALINEWS.ID – Menyambut Hari Buruh pada 1 Mei mendatang, pemerintah akan menyerahkan 100 unit rumah subsidi untuk buruh. Program ini merupakan bagian dari target besar untuk menyediakan 20 ribu rumah bagi buruh melalui cicilan rumah subsidi.
Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa pemberian 100 rumah ini menjadi langkah awal dalam program nasional yang diharapkan dapat mengurangi beban buruh dalam memiliki hunian yang layak.
“Kami memulai dengan 100 rumah untuk buruh pada 1 Mei. Ini merupakan momentum yang tepat untuk membantu mereka. Ada beberapa titik yang akan dipilih di dekat Jakarta,” ujar Ara di kantor Kementerian PKP, Kamis (10/4), dalam pertemuannya dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, yang dikutip oleh CNBC.
Dalam pelaksanaan program ini, Kementerian PKP bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan data buruh yang berhak menerima rumah subsidi. BPS akan menyediakan data terperinci dengan pembaruan setiap tiga bulan, dengan data pertama yang sudah tersedia pada 3 Februari 2025.
Ara juga menyebutkan bahwa program rumah subsidi ini juga mencakup sektor lain, dengan total 1000 unit rumah yang akan disediakan untuk wartawan, sebagai bagian dari komitmen demokrasi pemerintah.
Program rumah murah untuk buruh ini merupakan salah satu arahan Presiden Prabowo Subianto, yang ingin memastikan negara hadir bagi buruh dan tenaga kerja.
“Sesuai dengan instruksi presiden, kami akan memperjuangkan penyediaan rumah untuk buruh, petani, nelayan, serta tenaga medis dan transportasi. Setidaknya, kami akan menyediakan 20 ribu unit untuk buruh, 20 ribu untuk petani, 20 ribu untuk nelayan, 10 ribu untuk bidan, 5 ribu untuk tenaga kesehatan, 15 ribu untuk perawat, serta 1.000 unit untuk pengemudi ojek dan taksi online,” tambah Ara.
Program ini diharapkan dapat memberikan akses hunian yang lebih terjangkau bagi para pekerja di Indonesia, terutama mereka yang berada di sektor-sektor penting seperti buruh dan tenaga kerja lainnya. (*)