BANYUWANGI, Balinews.id – Akhirnya bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang sebelumnya dilaporkan tenggelam ditemukan di dasar laut Selat Bali, Sabtu (12/7/25). Kapal tersebut ditemukan dalam kondisi terbalik oleh tim SAR gabungan TNI AL dan Basarnas, setelah melalui proses pencarian selama lebih dari seminggu.
“Saya telah mendapat informasi bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik. Saya mengapresiasi kinerja tim SAR gabungan selama 10 hari ini yang begitu gigih mencari posisi kapal serta para korban yang belum ditemukan,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Minggu (13/7).
Awalnya, sebuah objek yang diduga kuat adalah KMP Tunu Pratama Jaya terdeteksi pada jarak sekitar 3,9 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal di kedalaman 47-50 meter di bawah laut. Upaya pengambilan gambar visual pertama pada 11 Juli menggunakan drone bawah air (ROV) sempat gagal karena arus laut yang terlalu kuat. Namun, akhirnya tim penyelam kembali ke lokasi dan berhasil merekam video dan foto bangkai kapal tersebut.
Dalam rekaman video tersebut memperlihatkan lambung kapal, ramp, dan nama “Tunu Pratama Jaya” yang masih terlihat jelas meskipun kapal berada dalam posisi terbalik di dasar laut.
Setelah penemuan posisi kapal, Tim SAR gabungan akan melakukan perencanaan pengangkatan kapal dengan mempertimbangkan keselamatan, mengingat derasnya arus bawah laut di Selat Bali.
“Proses pengangkatan kapal akan dilakukan dengan SOP ketat untuk memastikan aspek keselamatan dari tim. Harapannya proses pengangkatan kapal bisa berjalan lancar sehingga dapat membantu investigasi lebih lanjut,” imbuh Menhub.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/25), sekitar pukul 00.30 WITA. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Per Sabtu (12/7/25), data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menyebutkan hingga Sabtu malam jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 18 korban ditemukan meninggal, dan 17 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. (*)