Cegah Dicaplok Investor, Muncul Petisi Tolak Penutupan TPA Suwung Terkait Isu Alih Fungsi Lahan

Share:

Muncul petisi minta TPA Suwung dijadikan pabrik pembangkit listrik (sumber: tangkapan layar)

DENPASAR, BALINEWS.ID – Bali kini menghadapi krisis sampah yang sudah berlangsung selama empat dekade tanpa penyelesaian tuntas.

Ketegangan memuncak ketika Gubernur Bali, Wayan Koster, resmi menutup Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung pada 1 Agustus 2025. Pernyataan beliau yang berbunyi “sampahmu sendiri maka urus sendiri” memicu emosi publik.

Situasi makin panas setelah beredar kabar bahwa lahan TPA Suwung seluas 32,4 hektare akan dialihfungsikan menjadi lapangan golf. Isu ini memicu kekecewaan mendalam karena kebijakan yang diambil dinilai lebih memihak kepentingan investor ketimbang pro masyarakat.

BACA JUGA :  Truk Mogok dan Kecelakaan Picu Kemacetan Parah di Tabanan

Seorang penggiat lingkungan, Gede Suardana, menegaskan bahwa rakyat menjadi korban kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan publik. Ia lalu membagikan sebuah petisi berjudul Cegah Dicaplok Investor, Jadikan TPA Suwung sebagai Pabrik Energi Listrik”, yang diinisiasi oleh Persadha Nusantara. Hingga berita ini ditulis, petisi tersebut telah mendapat dukungan 889 tanda tangan di situs change.org.

Petisi tersebut mengusulkan tiga langkah utama untuk mengatasi darurat sampah di Bali:

  1. Mengubah TPA Suwung menjadi pabrik pengolah sampah menjadi energi listrik (waste-to-energy incineration). Dengan begitu, puluhan ribu ton sampah yang menumpuk dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, sekaligus memulihkan wajah asli Suwung. Keberhasilan ini akan menjadi warisan penting bagi generasi mendatang.
  2. Mengoptimalkan penggunaan dana Pungutan Wisatawan Asing (PWA) dan APBD Bali untuk pengolahan sampah skala besar serta memberikan subsidi kepada warga agar bisa memiliki peralatan pengolahan sampah rumah tangga. Petisi juga menekankan perlunya tim independen yang mengawasi anggaran secara transparan dan terbuka kepada publik.
  3. Menggalakkan edukasi pemilahan dan pengolahan sampah di semua lapisan masyarakat, mulai dari rumah tangga, sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dunia usaha, dan sektor lainnya.
BACA JUGA :  This September! Experience Balawan’s Ethnic Jazz Paired with Gourmet Dining at Sthala Ubud

Menurut Suardana, jika lahan publik tersebut dikuasai investor, rakyat Bali akan kehilangan aset penting untuk solusi jangka panjang pengelolaan sampah. Sebaliknya, jika TPA Suwung dimanfaatkan untuk membangun pabrik energi, hal itu akan menjadi bukti bahwa masyarakat mampu mengatasi permasalahan lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan. (*)

Tag

Catatan: Jika Anda memiliki informasi tambahan, klarifikasi, atau menemukan kesalahan dalam artikel ini, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email atau melalui kontak di situs kami.

guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Baca Lainnya

BALINEWS.ID – Asia World Model United Nations XII (AWMUN XII) kembali menjadi sorotan dunia internasional sebagai salah satu...
SEMARAPURA, BALINEWS.ID – Kualitas pembangunan fasilitas pendidikan di Kabupaten Klungkung kembali menuai sorotan. Komisi III DPRD Klungkung menemukan...
BALINEWS.ID - Suasana mencekam langsung menyergap begitu melangkah ke dalam rumah keluarga Frank. Udara dingin menusuk, cahaya temaram,...
DENPASAR, BALINEWS.ID – Kasus pembunuhan sadis terhadap seorang wanita driver online, Remi Yuliana Putri (37), akhirnya mulai disidangkan...

Breaking News