KUPANG, BALINEWS.ID – Penyidikan kasus kematian Prada Lucky Cepril Saputra Namo mulai menemukan titik terang. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengungkapkan, empat prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Subdenpom Ende. Sementara itu, 16 prajurit lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Kodam IX/Udayana.
“Empat prajurit sudah resmi menjadi tersangka dan ditahan. Enam belas lainnya masih dalam penyidikan intensif dan dalam waktu dekat akan ditahan,” ujar Pangdam dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/8).
Pernyataan tersebut disampaikan Pangdam usai melayat ke rumah duka Prada Lucky di Asrama Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Kehadirannya menjadi wujud empati kepada keluarga korban sekaligus komitmen TNI untuk mengusut tuntas kasus ini.
Pangdam menegaskan, seluruh jajaran TNI mulai dari Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Wakil Panglima TNI, hingga KSAD telah menginstruksikan pengusutan menyeluruh sesuai prosedur hukum militer. “Siapa pun yang terlibat akan diproses tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Polisi Militer saat ini masih mendalami motif kematian Prada Lucky dan dalam waktu dekat akan melakukan rekonstruksi kejadian. Danpomdam IX/Udayana telah diperintahkan turun langsung ke Kupang untuk menangani perkara ini.
Ayah korban, Serma Christian Namo, meminta agar proses hukum dijalankan secara adil dan transparan, serta semua pelaku dijatuhi hukuman setimpal. Pangdam memastikan sanksi terberat akan diberikan jika para pelaku terbukti bersalah.
“Transparansi menjadi prinsip utama penanganan kasus ini agar kepercayaan publik tetap terjaga. Kami juga mengimbau masyarakat menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak TNI dan menunggu informasi resmi dari Penerangan Kodam IX/Udayana,” tutupnya. (*)